Hadapi Ancaman Bencana 2022, BPBD Kota Batu Siapkan Anggaran Rp1 Miliar

Warga mengamati peta rawan bencana wilayah Kota Batu yang disusun BPBD Kota Batu (Pemkot Batu/Malangvoice)

MALANGVOICE – BPBD Kota Batu menyiapkan anggaran sebesar Rp1 miliar di tahun 2022. Anggaran ini digunakan sebagai bagian dari rencana kontijensi maupun mitigasi dalam menghadapi potensi bencana.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Batu, Gatot Nugroho mengatakan, pihaknya melakukan evaluasi dengan mengacu pada intensitas bencana tahun 2021 lalu. Diketahui pada tahun kemarin ada peningkatan kejadian bencana.

“Kami pun melakukan evaluasi diri menghadapi ancaman bencana tahun ini. Untuk penanganan dan pencegahan bencana, BPBD persiapkan anggaran dari APBD sebesar Rp 1 miliar,” ujar Gatot.

Ia menerangkan anggaran tersebut akan digunakan untuk peningkatan kuantitas dan kualitas relawan serta penambahan peralatan kebencanaan. Diantaranya menambah satu lagi Early Warning System (EWS) dan menambah rambu-rambu jalur evakuasi dikawasan Kecamatan Bumiaji.

“Selain itu tahun ini kami akan menambah 250 personil relawan yang tersebar di tiga kecamatan. Dari total relawan yang aktif tahun ini sekitar 650 personil,” imbuh Gatot.

Beberapa waktu lalu, Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menyampaikan rekapitulasi kejadian bencana sepanjang tahun 2021 yang menimpa Kota Batu. Pada tahun 2021, tercatat ada 152 bencana. Rentetan bencana yang terjadi tahun kemarin lebih tinggi dibandingkan 2020 lalu yabg tercatat ada 114 kejadian bencana.

Ancaman bencana masih didominasi tanah longsor sebanyak 103 kali. Bencana yang dipicu pergerakan massa tanah ini kerap menimpa daerah dengan kontur perbukitan. Seperti di Kecamatan Bumiaji maupun di dua wilayah yakni Kelurahan Songgokerto dan Kelurahan Temas di Kecamatan Batu.

Intesitas di dua wilayah Kecamatan Batu itu tak sesering seperti di Kecamatan Bumiaji. BPBD mencatat ada 13 kejadian bencana longsor di Kelurahan Temas dan 16 kali di Kelurahan Songgokerto.

“Tiga daerah di Kecamatan Bumiaji yang paling rawan terjadi tanah longsor adalah Desa Sumber Brantas totalnya 14 kali kejadian, Desa Gunungsari 12 kali kejadian dan Desa Tulungrejo 10 kali kejadian,” urai Agung.

Selain longsor, musibah banjir menempati urutan kedua daftar bencana yang paling sering di Kota Batu. Tercatat musibah banjir sebanyak 25 kali. Dimana kejadian banjir terparah melanda Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji pada 4 November 2021.

“Total 25 bencana banjir. Dimana sebagian besar terjadi di Kecamatan Bumiaji sebanyak 16 kali. Selain longsor dan banjir, bencana angin kencang sebanyak 12 kali,” imbuh Agung.

Dari rentetan keseluruhan bencana sebanyak 152 kejadian, terdapat 205 korban.Rinciannya ada tujuh orang meninggal dunia, 32 orang luka-luka dan 166 orang mengungsi. Sedangkan untuk kerusakan bangunan totalnya mencapai 80 unit.

“Untuk rumah rusak ringan jumlahnya mencapai 35 unit, rusak sedang 24 unit dan rusak berat 21 unit rumah,” sebut dia.(der)