Di Hadapan Takmir Se-Malang Raya, Dandim: Ada yang Ingin Pecah Belah NKRI

Dandim 0833/Kota Malang, Letkol (Arm) Aprianko Suseno, bersilaturahmi dengan ratusan pengurus takmir masjid se-Malang Raya. (Ist)
Dandim 0833/Kota Malang, Letkol (Arm) Aprianko Suseno, bersilaturahmi dengan ratusan pengurus takmir masjid se-Malang Raya. (Ist)

MALANGVOICE – Dandim 0833/Kota Malang, Letkol (Arm) Aprianko Suseno, menggelar silaturahmi bersama ratusan pengurus takmir masjid se-Malang Raya, Kamis (15/12) malam. Bertempat di Masjid Alghifari Perum Griya Shanta, Jalan Soekarno-Hatta, Dandim memaparkan wawasan kebangsaan.

Dikatakannya, semua pihak harus waspada terhadap provokasi-provokasi yang digencarkan oknum tidak bertanggung jawab. Takmir masjid, lanjut Aprianko, memiliki peran penting menjaga keutuhan NKRI.

“Para pejuang sudah bersusah payah merebut kemerdekaan. Kita harus bersama menjaga warisan kemerdekaan itu, apalagi 80 persen pejuang yang bertempur dan gugur untuk kemerdekaan ini umat Islam,” urainya.

Hal itu perlu disampaikan, mengingat saat ini NKRI menjadi incaran tangan-tangan tak terlihat. Banyak negara asing terpikat dengan kekayaan Indonesia, sehingga melancarkan berbagai provokasi untuk memecah belah rakyat.

“Contoh nyatanya sudah ada, yakni Timor Timur. Karena itu, saat ini kita jangan mudah terprovokasi agar tidak terpecah belah,” tegasnya.

Sementara itu, Ustadz Andri Kurniawan, Khotib usai salat isya’, menyebut, melanjutkan perjuangan para pahlawan adalah kewajiban umat muslim Indonesia. Sebab, para pahlawan yang berdarah-darah di masa silam merupakan ulama dan tokoh-tokoh muslim.

“Pangeran Diponegoro adalah pemimpin perang sabil atau perang Jawa. Banyak ulama lain yang turut berjuang mempertahankan NKRI, kita harus melanjutkannya,” pungkasnya.