GusDurian dan Masyarakat Kota Batu: Kami Tidak Takut!

GusDurian dan masyarakat Kota Batu menyalakan lilin tanda berkabung peristiwa bom di Surabaya, Minggu malam (13/5). (Aziz Ramadani/ MVoice)
GusDurian dan masyarakat Kota Batu menyalakan lilin tanda berkabung peristiwa bom di Surabaya, Minggu malam (13/5). (Aziz Ramadani/ MVoice)

MALANGVOICE – Puluhan masyarakat Kota Batu dan GusDurian menggelar aksi merespon teror bom Surabaya, Minggu malam (13/5) di Jalan Gajah Mada Kota Batu. Mereka juga menyalakan lilin sebagai tanda duka cita.

Aksi yang juga mendapat pengawalan ketat Polisi bersenjata lengkap dan beberapa personel Kodim 0818 itu diawali menyanyikan Gugur Bunga. Selanjutnya, masing-masing menyuarakan pendapatannya terkait aksi teror yang memakan korban, sedikitnya 11 korban.

Pendeta Dwi Santoso GKI Kota Batu sekaligus anggota GusDurian kemudian memimpin pembacaan pernyataan sikap jaringan GusDurian Kota Batu.

Pertama, pihaknya turut berbelangsungkawa mendalam terhadap keluarga dan korban tragedi bom gereja yang meninggal dunia maupun yang menderita luka-luka. Kedua, mengencam keras aksi terorisme dengan dalih apapun sebagai sebuah perbuatan yang biadab dan mencederai nilai-nilai kemanusiaan.

“Kami tidak takut terhadap ancaman ataupun tekanan dari pelaku teror. Kami melawan semua upaya radikalisme yang berusaha melemahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Dwi Santoso.

GusDurian, lanjut dia, mendorong setiap pemeluk agama dan kepercayaan agar tetap tenang dan menjalankan kegiatan ibadah sebagai hak semua warga negara yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

GusDurian, menurutnya, bersama seluruh elemen anak bangsa akan berada bersama Polri dan meminta Polri sebagai institusi keamanan untuk melindungi seluruh tumpah darah Indonesia serta menjamin keamanan dalam menjalankan kehidupan beragama sesuai dengan kepercayaannya masing-masing .

“Kami tidak takut dengan terorisme dan akan melawan radikalisme untuk memastikan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap berdiri teguh dengan berlandaskan pada Pancasila dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika,” tutupnya.(Der/Aka)