Gus Tadlo, Tangkal Radikalisme dengan Baiat Pancasila

KH Ali Murtadlo (fathul)

MALANGVOICE – Salah satu pondok pesantren berhaluan ahlussunah wal jamaah, Ponpes Sunan Kalijogo, di Desa Sukolilo, Kecamatan Jabung, punya tradisi membaiat para santrinya agar setia kepada Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia.

Menurut pengasuh PP Sunan Kalijogo, KH Ali Murtadlo, cara itu dinilai mujarab untuk menangkal radikalisme, dan mematrikan betapa pentingnya Pancasila untuk dipegang teguh, sampai-sampai harus ada pembaiatan.

“Kalau cuma diajarkan apa dan bagaimana Pancasila, kan sudah ada di mata pelajaran sekolah. Nah baiat ini penting untuk menanamkan ke hati terdalam santri, bahwa Pancasila itu harus diugemi (dipegang teguh, red),” kata kiyai yang akrab disapa Gus Tadlo ini.

Kegiatan dilakoni Gus Tadlo ini, menemukan momentnya saat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj mengumumkan, Indonesia darurat radikalisme. Upaya-upaya penangkalan penyebaran radikalisme ini pun harus digalakkan.

“Jadi baiat yang dilakukan Ponpes adalah kepada siswa yang hendak lulus. Jadi sebelum mereka terjun ke masyarakat, mereka harus menyatakan kesetiaannya pada Pancasila,” tambah kiyai yang punya 800 santri ini.

Selain membaiat pada siswa yang hendak lulus, sambungnya, para santri yang mukim di pondok selalu disibukkan dengan kegiatan yang positif. Bila tidak ada aktivitas pengajian, maka pihaknya menyedikan pelatihan keterampilan.

“Kami persilahkan mereka ikut beberapa kegiatan ekstrakurikuler, seperti menjahit untuk santri putri, atau ikut membangun pesantren dan berkebun bagi santri putra,” tandasnya.