MALANGVOICE – Admin akun Instagram @arisancuanmlg, berinisial NA, warga Palmerah Cemorokandang, Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, diduga menggondol uang puluhan nasabah sekitar Rp1,5 miliar. Tiga korban, masing-masing A (25), VD (25) dan RC (19) akhirnya melaporkan NA ke Polresta Malang Kota pada Senin (28/6).
VD mengatakan kerugiaan yang dialami masing-masing itu beragam mulai dari Rp5 juta, Rp7 juta hingga ada juga yang mencapai Rp15 juta.
“Kalau dihitung dengan jumlah peserta arisan yang ikut di grup Whatsapp, ada sekitar 100 orang. Kalau ditotal ya nyampe ada Rp1,5 miliar,” ujarnya, Selasa (29/6).
Sebelumnya gelagat mencurigakan sudah ditunjukkan NA sejak bulan Mei 2021. Hanya saja karena selama enam bulan sebelumnya selalu lancar, kecurigaan itu teralihkan.
Lalu pada tepatnya mulai Sabtu (19/6) perempuan berinisial NA sebagai admin arisan cuan Malang ini hilang kontak dan tidak bisa dihubungi. Ratusan nasabah yang tergabung dalam arisan itu kemudian mencari NA.
Mereka mendatangi kediaman NA di Jalan Mawar. Ternyata rumah itu merupakan kontrakan yang ditinggali mantan pacarnya.
“Ternyata dia (pacarnya) justru mengaku sebagai korban. Nggak cuman uangnya yang dibawa lari, tapi juga KTPnya dipakai untuk klaim utang ke sejumlah aplikasi pinjol,” tuturnya.
Mantan pacarnya itu lantas mengantarkan nasabah ke rumah orang tua NA. Namun saat ditemui kedua orang tua tidak tau menahu dan tidak ikut bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan anaknya.
Setelah 1X24 jam tidak ada itikat baik dari, VD dan dua orang lainnya datang ke Mapolresta Malang Kota untuk melaporkan NA.
Sebenarnya mereka tidak menyangka akan terjadi hal semacam ini, karena jika dilihat dari track record NA ini sebenarnya juga dinilai profesional.
“Selain buka arisan itu, dia juga ada usaha jualan baju dan make up. Makanya saya percaya. Tapi ternyata semua pada kena. Ini ada peserta dari luar kota juga ikutan lapor ke polisi. Kami yang ada di Malang ini sementara ada tiga orang ini,” terangnya.
“Bentuk arisannya itu menurun. Lebih banyak orang menyebutnya arisan menurun. Ada dua macam, arisan sama investasi. Jadi misalnya kita bayar Rp1,25 juta, dalam jangka waktu 7 sampai 15 hari itu berlipat menjadi Rp1,3 juta sampai Rp1,5 juta,” imbuhnya.
VD berharap agar pihak kepolisian bisa segera menindaklanjuti kasus tersebut, sehingga bisa segera terungkap. “Semoga pelakunya bisa ketangkap dan bertanggung jawab pada semua peserta arisan ini,” harapnya.(end)