MALANGVOICE – Journalis Malang Raya (JMR) menggelar aksi solidaritas gerakan usut tuntas dalan Tragedi Kanjuruhan di lapangan Stadion Gajayana, Jumat (21/10).
Aksi ini dimulai dengan doa bersama untuk 134 korban meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi pada 1 Oktober lalu.
Selain itu, puluhan jurnalis dari berbagai media massa ini melakukan aksi simbolis menutup mata dan cuci tangan. Kemudian para jurnalis ini menggelar laga amal.
Perwakilan JMR Football, Tutus Sugiarto mengatakan, aksi tutup mata dan cuci tangan tersebut sebagai bentuk sindiran kepada siapapun yang seharusnya bertanggungjawab atas tragedi kemanusiaan Kanjuruhan Malang.
“Di sini kami menyindir beberapa pihak yang nenurut kami mereka pura-pura tidak melihat apa yang terjadi. Cuci tangan ini, sebagai bentuk mereka pura-pura tak tersangkut dalam persoalan ini,” ujar Tutus, Jumat (21/10).
Tutus menambahkan, hasil amal yang didapat hari ini akan disalurkan kepada korban tragedi Kanjuruhan.
Tutus menuturkan, rencana penyaluran hasil amal tersebut bakal ditujukan khususnya kepada korban luka-luka yang belum tersentuh bantuan.
“Kita koordinasikan idealnya diberi kepada korban atau melalui yang lain, seperti Arema FC. Ini kan komunitas, gak bisa diputuskan satu pihak,” tuturnya.
JMR juga akan berfokus terhadap usut tuntas tragedi Kanjuruhan Malang. Dalam hal ini, mereka ikut mengawal bagaimana proses tim pencari fakta maupun kelembagaan lain, seperti KontraS yang selama ini fokus untuk mencari keadilan dalam tragedi.
“Di sini kami banyak media mulai online, cetak sampai TV. Selama liputan kami mendampingi tim pencari fakta, lalu KontraS juga. Kita backup teman-teman ini untuk selanjutnya kita publish hasil terbaru temuan dari mereka,” pungkasnya.(der)