MALANGVOICE – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat meluncurkan program unik untuk menekan inflasi, yakni dengan Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes.
Program warung ini diluncurkan pada Minggu (24/12) lalu di tiga titik, yakni Pasar Dinoyo, Pasar Besar, dan Pasa Blimbing.
Tak tanggung-tanggung, Wahyu menggelontorkan dana Rp2 miliar dari Belanja Tak Terduga (BTT) untuk mengendalikan inflasi di Kota Malang. Ia optimistis dana yang digelontorkan untuk warung ini dapat mendorong pengendalian inflasi terutama saat bahan-bahan pokok mengalami lonjakan kenaikan harga.
Baca Juga: Satlinmas Diberi Pelatihan Guna Bantu Amankan Pemilu 2024
Volume Penumpang KA di Stasiun Malang Terus Meningkat di Momen Libur Natal
“Iya anggaran itu kita terus (gelontorkan) sampai akhir Desember. Inflasi ini kan program yang memang naik turun tidak dapat kita prediksi. Jadi kita ambilkan di BTT,” ucap Wahyu saat meninjau Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes yang berlokasi di Pasar Besar dari rilis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Malang, Rabu (27/12).
Sebagai informasi, Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes mematok harga jauh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Harga yang lebih murah ditawarkan ketika terjadi lonjakan harga di pasar, tujuannya agar masyarakat dapat membeli bahan pokok dengan harga terjangkau. Saat meninjau Warung Tekan Inflasi di Pasar Besar, terpantau sejumlah komoditas dijual dengan harga yang lebih murah. Seperti gula seharga Rp13.000/kg, bawang putih Rp25.000/kg, cabai rawit Rp55.000/kg, beras SPHP Rp42.000/kg, telur Rp22.000/kg dan berbagai bahan pokok lainnya.
“Saya lihat barang-barang yang dibutuhkan masyarakat tersebut memiliki bobot yang besar. Sehingga penurunan harganya dapat menurunkan angka inflasi. Ini tadi (bahan pokok) di Warung Tekan Inflasi habis terjual terus. Saat ini kan karena harga sedang tinggi, strateginya kita langsung jual dengan harga murah. Dan itu betul-betul terkoreksi; akhirnya harga-harga memang drop turun dan stabil. Maka akan tetap kita gelontor agar tetap stabil dan kita akan kendalikan harga bahan pokok,” beber Wahyu.
Melihat hal tersebut, Wahyu optimis inflasi di Kota Malang akan semakin terkendali. “Sehingga saya optimis inflasi month to month mendatang sudah terkendali” urainya. Ke depan ia juga akan melanjutkan Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes hingga Ramadan dan Idulfitri 2024 mendatang.
“Ini akan kita teruskan sampai Ramadhan dan lebaran Idul Fitri. Supaya bahan-bahan pokok tetap terkendali. Saya minta Pak Kadin (Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang) untuk terus, biar menekan inflasinya sampai bulan Maret (Idul Fitri),” tegasnya.