Gedung Kesenian Batu Rusak, Halangi 450 Seniman Latihan Rutin

Gedung Kesenian Batu rusak diterpa angin dan hujan. (Aan)

MALANGVOICE – Pelaku kesenian yang hendak melakukan latihan di Gedung Kesenian Kota Batu harus mencari tempat lain lantaran, atap gedung itu sedang mengalami kerusakan.

Pada hari Selasa (02/03/2021) Malangvoice.com melihat di sekitar gedung dipasang garis pembatas dengan tulisan BNPB. Tak ada aktivitas kesenian di dalam maupun di luar gedung.

Kerusakan itu dikatakan oleh BPBD Kota Batu, Agung Sedayu akibat angin kencang dan hujan deras selama beberapa hari lalu.

“Sementara ini dipasang pita pembatas sebagai penunjuk jarak aman agar tidak terdapat korban. Jadi tidak ada lagi orang-orang yang duduk-duduk di sana atau memarkir kendaraannya di sana,” jelasnya, Selasa (02/03/2021).

Agung mengatakan Sekda Pemkot Batu telah menunjuk tim untuk berkoordinasi melakukan kajian dan evaluasi untuk melakukan perawatan serta perbaikan gedung itu.

“Atap yang terbuat dari beton itu tidak mudah untuk diperbaiki. Maka BPBD Kota Batu harus berkoordinasi dengan dinas-dinas lain untuk mengatasi permasalahan ini,” tukas Agung.

Penanganan pertama pun sudah dilakukan, seperti memperbaiki sejumlah sudut bangunan. Namun belum ada tindakan yang menyeluruh untuk memperbaiki gedung ini.

Berdasarkan keterangan Koordinator Gedung Kesenian, Agus Purwanto ada 450 seniman yang rutin mengadakan latihan rutin di gedung itu. Jadwalnya pun sudah tertata bagi seniman dari berbagai skena itu.

“Seperti pada hari Senin, ada latihan bagi para dalang. Kemudian Selasa digunakan untuk sanggar tari dan karawitan. Kamis untuk latihan Jaran Kepang, dan Jumat ada Seni Reog,” jelas Agus.

Agus melanjutkan untuk melihat hasil latihan mereka diadakan Malam Kesenian setiap tiga bulan sekali. Malam itu diadakan sebagai apresiasi bagi para seniman yang telah berlatih selama satu bulan.

“Tak hanya seni tradisi saja, gedung itu juga dipakai untuk berkembangnya seni modern seperti film. Pembuatan dan pemutaran film sering dilakukan di sana,” imbuhnya.

Agus mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan untuk membuat film digital tentang kesenian di Kota Batu. Film itu adalah proyek dari Black Studio.id.

Owner dan produser Black Studio.id, Andhika Arisfianto berharap perbaikan gedung bisa segera dilakukan. Tak hanya itu, ia juga berharap perawatan yang baik juga.

“Dengan pengelolaan yang lebih baik diharapkan kami tidak kesulitan lagi dalam mengurus perizinan pemanfaatan Gedung Kesenian Batu,” harap Andhika.(end)