Gara-Gara Ambil Uang Tanpa Izin, Ibu Aniaya Anak Hingga Tewas

Jenazah korban saat berada di kamar mayat RSSA Kota Malang. (Toski D)
Jenazah korban saat berada di kamar mayat RSSA Kota Malang. (Toski D)

MALANGVOICE – SA (8) bocah warga Dusun Tempur, Desa Pagak, Kecamatan Pagak, harus meregang nyawa lantaran dianiaya ibu kandungnya sendiri, Ani Musrifah (40), Rabu (20/6).

Kejadian tersebut, sontak menggegerkan warga Desa Pagak. SA tewas setelah dipukuli ibunya dengan menggunakan gayung plastik ketika ketahuan mengambil uang milik ibunya yang diletakan di amplop.

“Kejadiannya pada Selasa (19/6) selepas magrib. Tersangka yang merupakan ibu kandung korban emosi karena uang yang diletakan di amplop diambil tanpa izin,” ungkap Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Malang, Ipda Yulistiana, Rabu (20/6).

Tersangka, lanjut Yulistiana, merasa kesal dan emosi karena uang yang sedianya akan digunakan sebagai ongkos untuk mengunjungi sang nenek di Lamongan, dan uang tersebut malah hilang diambil korban tanpa izin untuk dibelikan layang-layang.

SA yang duduk di kelas 3 sekolah dasar ini sempat pingsan dan dibawa ke Puskesmas Pagak akibat kerasnya pukulan yang diterimanya. Kemudian dibawa ke RS Hasta Husada, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Bocah malang itu dinyatakan meninggal dunia dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB yang langsung dibawa ke RSSA untuk proses autopsi,” jelasnya.

Dari hasil autopsi diketahui korban menderita cedera di kepala bagian kiri. Akibatnya terjadi pendarahan yang menekan otak korban.

Sementara pelaku, Ani Musrifah, ibu kandung korban langsung diamankan petugas kepolisian.

“Saat ini pelaku sedang menjalani penyidikan. Untuk kasus ini kami kenakan Pasal 80 ayat (3) dan (4) UU No.35 tahun 2014 tentang perlindungan anak,” tegasnya.

Sementara itu Edi Kurniawan (32) kakak sepupu korban yang ditemui di RSSA menjelaskan dalam keseharian, Ani memang dikenal temperamen.

“Kalau dibilang anaknya nakal tidak juga, namanya anak kecil, yah seperti itu. Ibunya memang agak temperamen, bahkan suaminya sendiri takut ke dia,” jelas Edi.

Usai menjalani pemulasaraan di IKF RSSA jenasah SA langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga untuk langsung dikebumikan.(Der/Aka)