Gantung Diri karena Asmara, Seorang ABG Urung Berlebaran

MALANGVOICE – Dua hari jelang Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri, warga Desa Beji Kecamatan Junrejo digemparkan peristiwa bunuh diri, Jumat siang (23/6). Sekitar pukul 12.30 tadi, anak baru gede (ABG) berinisial ATW, 16, ditemukan kaku tak bernyawa di rumah neneknya, Zulaikha, Jalan Sarimun Gang I, Nomor 27, RT03, RW03, Desa Beji, Kecamatan Junrejo.

Informasi yang dihimpun MVoice dari berbagai sumber, kejadian itu baru diketahui saat sang nenek hendak ke kamar mandi mengambil air wudhu. Ketika membuka pintu, didapati cucunya yang saat itu mengenakan kaos lengan panjang warna hitam, mengantung dengan leher terikat kain sarung. Peristiwa tersebut lantas dilaporkannya ke tetangga sekitar lalu direspon aparat kepolisian dan Babinsa.

Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Daky Dzul Qornain mengatakan, dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) kuat dugaan korban tewas murni akibat bunuh diri. Hal ini dilihat dari bukti bekas kotoran di kelamin. Serta tali simpul dari kain sarung yang digunakan korban gantung diri.

”Tidak kami temukan hal-hal yang mencurigakan, jadi kuat dugaan sementara murni bunuh diri,” jelas Daky.

Lalu apa penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya? Mantan Kapolsek Omben Polres Sampang ini meduga kaitanya dengan persoalan asmara. Ini dibuktikan dari pemeriksaan handphone dan status korban di sosial media Facebook.

”Isi statusnya galau, terkahir update status Kamis kemarin (22/6) juga isinya galau,” beber Daky.

Namun, masih kata Daky, untuk memastikannya, pihaknya akan mendalami motif korban bunuh diri. Waktu pasti kematian korban juga belum dapat disimpulkan, sebab, pihaknya masih menunggu hasil visum dokter dari Unit Instalasi Forensik.

”Untuk kepastian motifnya masih perlu pemeriksaan lebih lanjut dan hasil visum dokter,” pungkasnya.