FKH UB Siapkan Sistem Pelaporan Online Pantau Hewan Kurban

Rektor UB, Nuhfil Hanani mengenakan jas kepada petugas yang akan memantau kondisi hewan kurban di lapangan. (Lisdya)
Rektor UB, Nuhfil Hanani mengenakan jas kepada petugas yang akan memantau kondisi hewan kurban di lapangan. (Lisdya)

MALANGVOICE – Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH UB) siapkan sistem pelaporan online guna pemantauan pelaksanaan pemotongan hewan kurban untuk memudahkan petugas melaporkan kondisi di lapangan.

“Dengan sistem pelaporan online ini, akan kami buat form untuk mengisi data kasus yang ditemukan pada saat pemeriksaan berikut juga foto hewan kurban dan lainnya,” ujar Wakil Dekan bidang akademik, Dyah Ayu Oktavianie saat ditemui di UB, Senin (5/8).

Ia mengatakan, pemeriksaan hewan kurban ini rutin dilakukan sejak 2008 silam di beberapa titik Kota Malang, Batu dan sekitarnya. Bahkan, beberapa tahun terakhir sudah ada tambahan lokasi, yakni di Kota Mojokerto, Lamongan, Blitar dan Pasuruan.

Penggunaan sistem pelaporan online ini untuk memudahkan para petugas baik mahasiswa maupun dosen yang ditugaskan di daerah asalnya. “Tak hanya di Malang, karena mahasiswa itu asalnya di daerah-daerah Indonesia. Ada di luar Jawa dan lainnya. Harapannya cakupan pemeriksaan kami ada di seluruh Indonesia sesuai dengan asal mahasiswa FKH,” paparnya.

Nantinya, apabila ada masalah terkait hewan kurban, petugas bakal melapor ke Dinas Pertanian terkait sesuai di daerahnya masing-masing. Sedangkan di Malang sendiri, apabila ditemukan kondisi hewan kurban yang tidak sehat bakal dilaporkan di Dinas Pertanian khususnya bagian peternakan.

Diketahui, FKH UB bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kota Malang untuk memeriksa dan memantau kondisi kesehatan hewan kurban. Untuk petugas dari FKH UB akan terjun ke lapangan pada H-1 Idul Adha.

“Petugas kami ada mahasiswa sarjana berjumlah 498, profesi 270 dan dosen 38. Ada identitas name tag untuk petugas di Malang, Batu, Mojokerto, Lamongan. Tapi yang di luar kami beri surat tugas untuk memeriksa hewan kurban di daerah masing-masing. Sedangkan di Malang dan Batu ada 80 titik dan wilayah sekitarnya ada 40 titik jadi total 120 titik,” tandasnya.(Der/Aka)