Film Horor Perempuan Pembawa Sial Angkat Mitos Jawa Bahu Laweyan

MALANGVOICE– Sutradara Fajar Nugros kembali menghadirkan film horor terbaru berjudul Perempuan Pembawa Sial yang terinspirasi dari mitos Jawa kuno, Bahu Laweyan. Film ini akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 18 September 2025.

Bahu Laweyan merupakan cerita rakyat tentang tanda lahir di bahu kiri perempuan yang dipercaya membawa kutukan. Konon, setiap laki-laki yang menikahi perempuan dengan tanda tersebut akan meninggal secara tragis, dan kutukan hanya bisa hilang setelah menikah tujuh kali. Asal-usul mitos ini dikaitkan dengan murka Raja Pakubuwono II pada abad ke-18 terhadap seorang perempuan pengrajin batik dari Laweyan.

Dalam film, kutukan Bahu Laweyan dialami Mirah, diperankan aktris Raihaanun. Baru menikah, suaminya tewas mengenaskan hingga membuat warga mengucilkannya. Mirah kemudian bertemu Bana, pemilik warung makan yang diperankan Morgan Oey. Kisah keduanya menjadi inti cerita tentang cinta, kutukan, dan pertaruhan hidup.

Andy Prayoga Kuasai Seeding Run 76 IDH URBAN 2025 di Pasuruan

“Segala ketakutan dalam film ini saya ambil dari pengalaman masa kecil, termasuk keputusan mengajak Eyang Didik Nini Thowok untuk berperan,” kata Fajar Nugros.

Didik Nini Thowok tampil sebagai Mbah Warso, seorang dukun manten. Menurutnya, mitos Bahu Laweyan bukan sekadar cerita.

“Dulu ada teman saya yang mengalami kutukan ini dan harus menjalani berbagai ritual untuk melepasnya,” ujarnya.

Film ini juga menampilkan unsur cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih. Raihaanun menyebut karakter Mirah dibangun dengan pendekatan penuh misteri.

“Karakter ini dikupas pelan-pelan, seperti bawang,” katanya.

Perempuan Pembawa Sial sebelumnya menggelar gala premiere pada 10 September 2025. Sejumlah penonton, termasuk aktris Amanda Rawles, menilai film ini menyajikan ketegangan sejak awal.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait