Festival Brantas 2018 Gugah Kesadaran Lingkungan Beradab

Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso membuka Festival Brantas 2018 di Sendratari Kelurahan Sisir Kota Batu, Jumat (20/4).

MALANGVOICE – Untuk kali ketiga, Festival Brantas digelar pemerintahan Kelurahan Sisir bekerja sama Dinas Pariwisata dan Karang Taruna Kota Batu, 20 – 22 April. Tahun ini, rangkaian Gebyar Sisir Gemilang angkat tema Lingkungan dan Peradaban.
  
Berlokasi di  Sendratari, Lapangan Sisir Jl Sutan Hasan Halim, Kelurahan Sisir, acara dibuka dengan semarak. Diawali arak-arakan weden sawah disertai iringan musik karawitan. Rombongan arak-arakan dipimpin langsung Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso didampingi Lurah Sisir Dian Fachroni, Kadisparta Kota Batu Imam Suryono, Kadiskominfo Kota Batu Siswanto dan Ketua Karang Taruna Kota Batu Heli Suyanto.

Dalam sambutannya, Punjul Santoso mengapresiasi betul kegiatan yang dikomandoi Lurah Sisir Dian Fachroni. Berharap pula agenda serupa diadakan setiap tahun agar wisatawan punya alternatif kunjungan selain destinasi wisata buatan di Kota Batu.

“Kalau perlu dikemas sedemikian rupa. Karena di lokasi ini ada kantor BNN Kota Batu dan pertanian organik,” ujar Punjul.

Penampilan kesenian Reog Ponorogo Serdulo Seto Kota Batu membuka Festival Brantas 2018, Jumat malam (20/4). (Aziz / MVoice)

Sementara itu, Lurah Sisir Dian Fachroni menjelaskan, selama tiga hari, Festival Brantas 2018 akan diisi berbagai agenda kegiatan.
Pertama, adalah Brantas Arts & Culture ini berisikan  pentas kreasi seni dan budaya. Ada penampilan spesial dari Wayang Suket Mbah Jo dan band musik Pagi Tadi.

Kemudian ada Brantas Fair menampilkan kreasi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan promosi produk unggulan berwawasan lingkungan. 

“Sesuai tema, produk atau handycraft yang dipamerkan pun ramah lingkungan,” kata Dian.

Ada pula Smart Camp yang diikuti oleh perwakilam Karang Taruna se-Kota Batu, relawan, dan Pencinta Lingkungan dan SMA terpilih. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih memasyarakatkan pendidikan kebencanaan, mitigasi, dengan konsep perkemahan. (Der/Ery)