MALANGVOICE – Festival Batik Ngalam 2019 digagas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang dibuka resmi Wali Kota Malang Sutiaji, Senin (26/8). Berlokasi di Taman Krida Budaya Jawa Timur (TKBJ), ajang tersebut menegaskan identitas khas Malang untuk bangsa.
Sutiaji mengatakan, bahwa batik merupakan identitas bangsa Indonesia, yang tidak boleh luntur karena kemajuan zaman. Melalui festival ini, maka karya-karya anak bangsa, khususnya dari Kota Malang dapat didisplay. Sehingga batik selalu menjadi tren kekinian.
“Bagaimana mendesain apa yang menjadi kearifan lokal dan kekuatan lokal, yang penuh kreasi, inovasi, bisa dilirik bukan saja pasar lokal melainkan global juga,” ujar Sutiaji.
Ia juga mengapresiasi peran komunitas, perbankan, dan kelompok usaha dalam menguatkan identitas Kota Malang terutama karya batik dengan corak khas yang dimiliki.
Kota Malang, menurutnya, akan terus menggali dan menciptakan motif batik khas Malangan yang nantinya diharapkan mampu menjadi salah satu identitas Kota Malang.
“Tentu event-event semacam ini harus terus dilaksanakan secara rutin guna menggali kreativitas anak bangsa,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, Festival Batik Ngalam ini bertujuan untuk mengenalkan dan menggali motif batik asli Malang sekaligus mengenalkan batik dari beberapa daerah yang turut serta pada kegiatan ini.
“One Village One Product yang menjadi dorongan serta motivasi dari Walikota Malang harus kita wujudkan; untuk itu, 22 Kelurahan yang ikut serta pada kegiatan kali ini diharapkan mampu mendorong kreativitas dan inovasi dari kelurahan-kelurahan lainnya,” ujar Ida.
Mengenalkan serta memasyarakat batik, jelas Ida Ayu, kepada masyarakat juga merupakan salah satu tujuan dari terselenggaranya kegiatan festival batik kali ini.
Perlu diketahui, acara ini digelar mulai tanggal 26 sampai dengan 27 Agustus 2019. Turut hadir dalam momentum pembukaan adalah Sekretaris Daerah Kota Malang, Wasto; Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji; Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Malang, Endang Wasto.
Aneka ragam karya batik dari 52 pelaku usaha ekonomi kreatif turut serta dalam festival tersebut. Mulai dari batik khas dari masing – masing kelurahan se-Kota Malang, hingga komunitas batik Malang Raya, bahkan ada sembilan daerah di Jawa Timur yang juga ikut memamerkan karya batik unggulan dari daerahnya masing-masing. (Der/Ulm)