Ferry: ISI Jangan Seenaknya Audit Lahan Pertanahan

Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, Ferry Mursyidan Baldan menandatangani MoU dengan Ketua ISI, Virgo Eresta Jaya. (fathul)

MALANGVOICE – Peran Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) dibutuhkan dalam pembuatan audit dan peta pertanahan untuk mendasari setiap peralihan lahan dari hutan, pertanian, hingga kawasan pemukiman dan industri.

Hal itu dikatakan Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, Drs Ferry Mursyidan Baldan, saat membuka Forum Ilmiah Tahunan, Ikatan Serveyor Indonesia 2015 di Klub Bunga, Kota Batu, pagi tadi.

Ia katakan, peran ISI bukan sekedar membantu pemerintah soal administrasi pertanahan saja, melainkan misi besar pengembangan kawasan dan tata ruang di Indonesia.

“Sebenarnya persoalan tanah nasional ini lebih kepada soal kualitas tanah, bagaimana para ahli ini menaksir tingkat kejenuhan tanah,” kata Ferry dalam sambutannya.

Ia memaparkan soal kualitas tanah, suatu kawasan pertanahan bisa diketahui tingkat kejenuhannya selama beberapa tahun mendatang. Empat tahun sebelum masa jenuh, harus disiapkan penggunaan lahan untuk hal lainnya.

“Jadi, peruntukan tanah itu tidak semena-mena, apakah untuk pertanian atau pemukiman, harus melalui audit pertanahan. Layakkah tanah itu tetap hutan atau lahan industri?” tutur Ferry, yang juga Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI ini.

Ditambahkan, pembuatan peta skala 1:5000 merupakan hal yang masuk akal yang harus diakukan oleh ISI. Jangan menggunakan skala 1:50.000 apalagi sampai 1:200.000.

“Dalam pertanahan, alamat palsu bisa berbahaya. Karena itu kalau terjadi sengketa tanah, atau kelambanan pengurusan administrasi pertanahan, yang saya salahkan ISI,” sambung Ferry disambut tepuk tangan hadirin.-