Fenomena Gerhana Bulan Total, Ini Pesan Sutiaji

Sutiaji menjadi Imam pada Sholat berjemaah Gerhana Bulan Total. (Istimewa)
Sutiaji menjadi Imam pada Sholat berjemaah Gerhana Bulan Total. (Istimewa)

MALANGVOICE – Fenomena alam Gerhana Bulan Total (GBT) menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Menyambut terjadinya fenomena tersebut Plt Wali Kota Malang, Sutiaji menjadi imam salat GBT di Masjid Nuruttaqwa, Jalan Bunga Dewandaru, Jatimulyo, pukul 03.30 dini hari, Sabtu (28/7).

Sutiaji selain seorang Plt Wali Kota Malang, dikenal juga sebagai seorang pendakwah. Dalam dakwahnya, Sutiaji mengingatkan untuk memandang fenomena alam tersebut tidaknya hanya sekedar hiburan melainkan dipandang dari sudut agama.

“Setiap tanda tanda alam, termasuk gerhana, pasti ada pesan di dalamnya yang diberikan Allah kepada ummat manusia,”ujarnya.

Menurutnya, fenomena alam yang terjadi menunjukkan bahwa ada pola alam yang tidak bergerak semestinya karena imbas perilaku manusia di bumi. Akibat banyaknya kenistaan dan perbuatan yang melanggar norma agama menjadikan alam bersikap.

“Mari pikirkan dan bayangkan bersama, bila gerhana terjadi lebih lama dan tak berhenti, maka yang terjadi adalah kepunahan bumi. Maka sesungguhnya ini (gerhana) benar benar menjadi petunjuk bagi manusia untuk instrospeksi dan makin bertakwa kepada Tuhan,” tuturnya.

Selain itu, Sutiaji menambahkan untuk mengeluarkan aturan pembatasan pemakaian HP pada anak serta mengajak semuanya agar dapat memposisikan kembali keberadaan Allah juga makhluknya secara tepat, serta menjadikan sebagai tumpuan untuk berinstrospeksi diri. Sadar bahwa kuasa dan kehendak hanya milik Allah. Manusia hanya minta ridho Nya.

“Dengan adanya sosial media yang bisa diakses melalui HP, orang makin senang bergunjing dan menggunjing, adanya hate spech (ujaran kebencian) serta perilaku individu lebih menguat daripada sikap sikap sosial. Oleh karenanya, harus dimunculkan kesadaran bersama menyikapinya bila kita tidak ingin kehilangan generasi masa depan yang berkualitas, dan bila dikaitkan gerhana, bila kita sadar untuk menjaga bumi dari kehancuran. Jangan ambil Hak Allah, karena itu pintu kesombongan serta bibit perilaku semena-mena,” tuntas Sutiaji.(Der/Aka)