Evakuasi Ular di Kota Batu hanya Enam Kali Sepanjang Tahun

Petugas Damkar Memperlihatkan Alat Penangkap Ular (Achmad Sulchan An Nauri)

MALANGVOICE – Ketika musim hujan, Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang mendapat laporan untuk mengevakuasi ular tiap harinya mencapai 10 kali. Hal ini berbeda dengan Kota Batu yang sangat sepi laporan untuk mengevakuasi ular.

Meskipun Kota Batu merupakan daerah pegunungan namun tidak banyak laporan evakuasi ular. Sepanjang musim hujan ini hanya ada satu kasus pengevakuasian, yakni pada 28 Oktober lalu.

Komandan Regu Jaya Damkar Kota Batu, Cucuk Irawan mengatakan bahwa sampai hari ini Damkar Kota Batu hanya melakukan pengevakuasian ular sebanyak enam kali. “Laporan masuk ada ular masuk rumah kebanyakan waktu Januari sampai Februari,” jelasnya.

Laporan masuk pada kedua bulan itu masing-masing dua kali. Meskipun sedikit laporan namun, Damkar Kota Batu memiliki alat yang lengkap untuk menangkap ular.

“Kita memiliki 4 tongkat capit ular dan satu pengait ular,” tambahnya. Sebelum memiliki alat ini Damkar Kota Batu mengevakuasi ular dengan menggunakan bambu.

“Ular yang ditangkap itu akan diberikan kepada pecinta reptil,” jelas Cucuk. Namun jika tidak ada yang mau memelihara akan dilepaskan di hutan.

Di Kota Batu sendiri pelaporan paling banyak mengenai penangkapan tawon. Biasanya PMK Kota Batu memberi sebutan dengan Operasi Tangkap Tawon (OTT).

Untuk menunjang operasi itu PMK Kota Batu telah memiliki APD untuk melangsungkan OTT. Yang kabarnya di Malang Raya hanya PMK Kota Batu saja yang punya.(der)