Evakuasi Ular Cobra Di Kamar, Dua Orang Tersembur Bisa di Mata

MALANGVOICE – Dua warga Jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang tersembur bisa di bagian mata saat berupaya untuk mengevakuasi ular cobra yang berada di sebuah rumah, .

Menurut keterangan salah satu warga sekitar, Nur Hasan, kejadian bermula di sebuah rumah warga Jalan Kolonel Sugiono, Mergosono, Kedungkandang, Kota Malang pada Senin (14/6) sekitar pukul 20.00.

Anak pemilik rumah sedang bermain hand phone (hp) di kamar, dalam keadaan lampu sedang dimatikan.

“Lalu, anak itu mendengar suara, ngosh-ngosh. Terus sempat merasakan ada sentuhan di bagian tangan. Anak itu meloncat dari ranjang. Ternyata itu ular cobra,” ujarnya.

Mengetahui ada ular cobra di dalam kamar anaknya, Munaki (45) pemilik rumah bersama anaknya meminta pertolongan.

Kemudian dua tetangga pemilik rumah, yakni Dwi (42) dan Suprapto (60) datang untuk memberikan pertolongan evakuasi ular cobra Jawa yang memiliki panjang kurang lebih 1,5 meter itu.

Sayangnya pada saat dua orang tersebut melakukan proses evakuasi, terkena semburan bisa di bagian mata.

“Dua-duanya kena, dan telah ditangani oleh tim medis, kemudian dilarikan ke RSSA Malang. Sampai hari ini kami belum mendapatkan berita untuk kondisi terakhir korban saat ini,” terang Kepala Pemadam Kebakaran Kota Malang,Teguh Budi Wibowo, saat dihubungi Malangvoice.com, Selasa (15/6).

Proses evakuasi ular yang dilakukan petugas pemadam kebakaran kota malang, (dok Damkar Kota Malang).

Sementara itu, untuk evakuasi ular akhirnya dilakukan oleh Petugas Pemadam Kebakaran, dengan mengerahkan satu unit mobil rescue dan lima personil.

“Proses evakuasi berlangsung selama 15 menit. Tetap dilakukan secara hati-hati. Kini ularnya sudah diamankan di Mako Damkar,”
Ucapnya.

Diduga ular cobra itu berasal dari sungai yang berada di belakang rumah Munaki, yang sedang mencari makan di pemukiman itu.

“Habitat ular sudah tersisih. Nah kebetulan di pemukiman terdapat makanan. Ular bisa mencium aroma mangsanya dari kejauhan, bisa dari lalu lalang ya tikus, sudah bisa mencium baunya,” terangnya.

Teguh mengimbau kepada masyarakat, jika menemui kejadian yang serupa agar lebih berhati-hati. Kalau dirasa tidak mampu menangani sendiri, bisa langsung menghubungi pihak Damkar Kota Malang atau komunitas hewan.

“Kalau bisa menangani sendiri Monggo silahkan, tapi kalau tidak bisa menangani sendiri silahkan hubungi damkar atau teman-teman komunitas lain. Kalau damkar siap 24 jam,” tandasnya.(end)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait