Erupsi Gunung Bromo Disertai Lahar Dingin

Lahar dingin Bromo (istimewa)
Lahar dingin Bromo (istimewa)

MALANGVOICE – Gunung Bromo mengalami erupsi atau letusan yang disertai lahar dingin, Jumat (19/7) sore.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagyo Setiono mengantakan, Gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut (mdpl) ini memang sempat erupsi.

“Erupsi abu vulkanik itu hanya berlangsung sebentar, sekitar 7 menit,” ungkap pria yang akrab disapa Walet.

Apalagi, lanjut Walet, hujan juga sempat terjadi di sekitar selatan kawah hingga menyebabkan air limpasan yang membawa material vulkanik atau biasa disebut lahar dingin di laut pasir.

“Di sana sempat hujan deras, hingga menyebabkan air limpasan yang membawa material vulkanik atau biasa disebut lahar dingin di laut pasir, dan kejadian itu akan berlangsung dengan cepat bergantung curah hujan yang terjadi,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat dan pengunjung Gunung Bromo yang berada di perbatasan Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, dan Malang tetap tenang dengan memperhatikan rekomendasi dari PVMBG yakni radius aman 1 kilometer dari kawah aktif gunung Bromo.

“Saat ini kondisi gunung Bromo sudah normal kembali,” tandasnya.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan rilis tentang erupsi Gunung Bromo, yang terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi ± 7 menit 14 detik.

Saat ini Gunung Bromo berada pada Status level II (Waspada) dengan rekomendasi: Masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengujung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.(Der/Aka)