Erupsi Bromo, BPBD Siagakan Posko Kecamatan Tumpang

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Bagyo Setyono memantau Gunung Bromo, Sabtu (16/3). (Istimewa)

MALANGVOICE – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyiagakan poskonya di Kecamatan Tumpang. Ini merespon erupsi Gunung Bromo dengan status level II atau waspada, Sabtu (16/3).

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bagyo Setyono menjelaskan, meskipun erupsi kondisi gunung yang memiliki ketinggian 2.329 Mdpl itu masih terbilang aman.

“Bromo erupsi pada status waspada dan masih aman dikunjungi dan eksotis,” kata Bagyo dikonfirmasi MVoice.

Ia melanjutkan, penjelasan yang diterimanya dari pihak berwenang di BB TNBTS, akftivitas Gunung Bromo secara visual dicirikan oleh asap putih tipis sampai tebal selama sebulan terakhir ini. Sementara kegempaan dicirikan oleh amplitudo tremor yang kecil kisaran 1 mm. Namun beberapa kali gangguan goncangan dari gempa subduksi pada 19 Februari 2019 dan 10 Maret 2019 mengganggu keseimbangan kawah Gunung Bromo.

“Sehingga asap putih tipis sampai tebal yang keluar dari kawah Gunung Bromo sesekali berubah mengeluarkan hembusan abu tipis warna coklat,” urainya.

Secara umum, aktivitas Gunung Bromo tidak menunjukkan peningkatan signifikan.

“Ya itu erupsi berupa hembusan abu. Masih aman, di luar radius 1 km dari kawah,” terangnya.

Dia menjelaskan, hembusan abu dan sebarannya bergantung kecepatan dan arah angin. Karena itu disarankan untuk mengenakan masker dan tidak mendekati jarak radius 1 km dari kawah.

“Arah angin tak tentu. Banyak mengarah ke utara, barat, tenggara,” sambung dia.

Meskipun abu vulkanis tidak sampai ke wilayah kabupaten, masih kata Bagyo, pihaknya tetap menyiagakan Posko di wilayah Kecamatan Tumpang.

“Masyarakat sudah tahu. Tapi tetap kami siapkan di posko seperti masker dan kebutuhan lainnya,” pungkasnya.(Der/Aka)