MALANGVOICE – Menteri BUMN, Erick Thohir mengadakan kunjungan kerja ke Malang, Sabtu (15/1). Dalam kesempatan itu ia menyempatkan berdialog dengan pelaku industri kreatif startup game dan aplikasi.
Erick menegaskan, membangun ekosistem startup yang mendunia adalah mimpi besar yang sedang dijalani Indonesia dan membuat ‘ketar-ketir’ negara lain. Ia berpandangan bahwa dalam menghadapi disrupsi ekonomi, Indonesia harus dapat menciptakan ekosistem sendiri.
“Kita harus mempunyai ekosistem sendiri, roadmap sendiri, dunia Indonesia, bukan dunia orang lain. Nah ini momentum yang luar biasa, ekonomi Indonesia ini akan terus tumbuh sampai 2045. Jadi artinya apa? Potensinya luar biasa”, ujar Erick.
Optimisme tersebut ditopang berbagai fakta dan potensi seperti makin menguatnya ekonomi kelas menengah dan makin besarnya jumlah anak muda dalam struktur demografi Indonesia. Pemerintah pun menurutnya akan terus hadir mendukung upaya tumbuh kembang industri kreatif digital. Ia mencontohkan berbagai skema dukungan yang dikembangkan BUMN.
Diantaranya inisiasi Sembrani dan Kiqani Fund sebagai platform pendanaan bagi startup yang bergerak di bidang Fesyen, Food and Beverages dan Kecantikan. Juga skema Indonesia Digital Tribe dari PT Telkom dan Bank Mandiri yang menghadirkan digital mentorship program, hackhaton dan ruang showcase bagi puluhan prototipe terbaik.
Kesemuanya dikembangkan dengan harapan mencetak generasi muda yang produktif dan tidak dieksploitasi sebagai pasar semata dimata dunia.
Dunia baru membawa tantangan baru yang menurutnya juga perlu ‘superhero’ baru, layaknya bagaimana film-film Marvel menghadirkan protagonis dan antagonis yang terus berevolusi.
“Kita harus memastikan ekosistem kita sendiri yang menang, maka dari itu perlu superhero yang baru. Superheronya bukan saya, tapi kalian. Saya berharap lahir dari Kota Malang”, tegas Erick.
Ziaelfikar Albaba, Ketua Komunitas Startup Singo Edan (STASION) Malang yang didapuk sebagai host kegiatan ramah tamah ini memaparkan bahwa potensi besar subsektor game dan aplikasi dapat dilihat dari makin bertambahnya jumlah pelaku usaha, talenta, event, dan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah Kota Malang dan BUMN.
“Jumlah startup dari data member Stasion di Kota Malang sudah mencapai 118 per Januari tahun 2022 dengan tiga segmentasi bidang start up. Product dan Project Based, Product Based dan Product Based (Service)”, jelas Fikar.
Mewakili aspirasi para pelaku industri kreatif startup di Kota Malang, dirinya berharap ruang-ruang kerjasama pengembangan dengan BUMN akan makin terbuka di masa mendatang.
Turut hadir sebagai peserta dalam bincang-bincang ini perwakilan Pemkot Malang dari Bappeda dan Dinas Kominfo.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyambut baik kunjungan dan perhatian yang diberikan Menteri Erick Thohir terhadap para insan kreatif di Kota Malang.
“Terima kasih atas kunjungan Bapak Menteri ke Kota Malang. Insyaallah, mohon dukungannya, potensi besar Kota Malang siap semakin mendunia dan Pemkot Malang pun siap terus hadir untuk anak-anak muda kreatif” ujar Sutiaji saat dihubungi di tengah agenda kedinasan yang sedang diikutinya.(der)