Era Revolusi Industri 4.0, Ini Tantangan Bagi Para Pendidik Kota Malang

Pemaparan materi Simposium HUT PGRI ke-73. (Lisdya)
Pemaparan materi Simposium HUT PGRI ke-73. (Lisdya)

MALANGVOICE – Memasuki era disrupsi dan era Revolusi Industri 4.0 muncul berbagai teknologi baru yang mengakibatkan perubahan pada semua elemen, tak terkecuali dunia pendidikan.

Para pendidik, pada era ini disyaratkan mampu menyesuaikan diri terhadap era revolusi tersebut serta piawai dalam membaca analisis dan menggunakan informasi di dunia digital.

“Sekarang itu dunia industri semakin maju, kalau dari kami nggak bisa mengimbangi ya susah. Karena perusahaan-perusahaan di luar pasti mengambil tenaga kerja ya dari lingkungan sekolah kan, untuk itu saat ini kami harus mampu mengimbangi,” ujar Koordinator Simposium HUT PGRI ke-73, Winarto kepada MVoice usai gelaran Simposium di Aula SMAN 3 Malang, Selasa (13/11).

Untuk mengimbangi era revolusi tersebut, lebih lanjut Winarto mengatakan, para pendidik dituntut untuk lebih kreatif menghasilkan karya-karya yang inovatif. Seperti, pembelajaran kepada anak-anak dengan sistem digital.

“Salah satunya dengan membuat karya inovatif supaya pengetahuan yang diperoleh itu berbasis teknologi. sehingga anak-anak mampu mengenal teknologi sejak dini. Kalau bisa ya mulai dari guru TK,” tambahnya.

Ia pun juga berpesan kepada para pendidik untuk tidak meninggalkan kedua perannya, yakni yang pertama, adalah komitmen, yang menjadikan profesi guru sebagai tugas pengabdian. Kedua, seorang guru tidak boleh berhenti untuk terus belajar.

Selain itu, ia juga berharap pada era revolusi industri 4.0 ini para pendidik mampu mengimbangi pesatnya teknologi, sehingga nanti pembelajaran di Kota Malang sesuai dengan julukannya sebagai kota pendidikan dan melahirkan generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berdaya saing.(Hmz/Aka)