Enggan Bayar Rp 3,7 Miliar, Pasokan Air Sumber Pitu ke PDAM Kota Malang Dikurangi

Kemelut MoU Pemkab - PDAM Kota Malang

Dirut PDAM Kabupaten Malang, Syamsul Hadi. (Deny Rahmawan)

MALANGVOICE – PDAM Kabupaten Malang mengambil langkah tegas dengan mengurangi pasokan air ke Kota Malang dari Sumber Pitu. Hal itu dikarenakan PDAM Kota Malang enggan membayar biaya pengelolaan air senilai Rp 3,7 miliar.

Imbasnya, sebagian masyarakat Kota Malang kekurangan air bersih selama sepekan terakhir dan menyulitkan warga untuk beraktivitas.

“Kami sudah layangkan peringatan ke PDAM Kota Malang hingga tiga kali lewat lisan ataupun tulisan. Tapi tidak ada respon. Sehingga langkah itu kami pilih supaya ada komunikasi,” kata Dirut PDAM Kabupaten Malang, Syamsul Hadi, Selasa (7/11).

Jumlah Rp 3,7 miliar itu dihitung ketika PDAM Kota Malang sudah menggunakan air Sumber Pitu yang dikelola dua pihak, antara Kota dan Kabupaten Malang. Hitungan awalnya pada 2016 disepakati dari koordinasi seharga Rp 610 per meter kubik.

“Rata-rata biaya yang dibebankan kepada warga itu adalah sekitar Rp 5.128 per meter kubik. PDAM Kota Malang sampai saat ini sudah pakai kurang lebih 6 juta meter per kubik jadi totalnya Rp 3,7 miliar,” tegasnya.

Beberapa langkah terus diambil PDAM Kabupaten Malang agar permasalahan ini segera tuntas. Syamsul menegaskan pihaknya akan membuka kembali Sumber Pitu asal ada itikad baik dari PDAM Kota Malang.

“Perlu ada etika untuk selesaikan masalah ini. Kami sangat terbuka dan bahkan aktif berkomunikasi ke sana. Yang penting ada pengakuan piutang saja. Pasalnya belum ada tanda tangan PKS tapi air sudah digunakan. Lagian penghasilannya sangat besar,” tandasnya.(Der/Yei)