Emil Dardak Pantau Kesiapan Kota Batu Buka Pariwisata di Masa New Normal

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat ke Kota Batu. (Sabinus)

MALANGVOICE – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengunjungi kesiapan pariwisata Kota Batu di masa new normal.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada ibu wali kota yang didampingi pak wawali tadi, Kapolres, tentunya juga dari pengelola Jatim Park 3 karena memang memiliki Satgas Covid sendiri,” ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat kunjungan ke Kota Batu, Minggu (26/7).

Lebih lanjut, kata Emil, sebenarnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan agar diterapkannya protokol kesehatan di tempat-tempat wisata agar ekonomi masyarakat tetap berjalan namun dengan tetap mengendalikan risiko penularan virus.

“Batu juha salah satu pengendalian Covid-19 cukup baik di mata Gubernur,” lanjut Emil.

Setelah meninjau seluruh protokol kesehatan di Jatim Park 3, mantan Bupati Trenggalek tersebut mengatakan berlapis-lapis cara untuk meminimalisir risiko virus covid-19.

“Di antaranya memperbanyak tempat cuci tangan dengan menggunakan pedal dan menggunakan sensor. Kemudian, di tempat yang banyak berkontak fisik diberikan handscoon dan kemudian ada tempat sanitizer juga,” tandasnya.

Sementara untuk jumlah pengunjung juga dikurangi. Kata Emil, dari dari 10 ribu pengunjung yang diperkenankan masuk hanya 5 ribu orang. Jadi setiap tempat diperkecil lagi misalnya di Milenial Glow Garden dengan maksimal hanya untuk 500 orang.

“Nah ini menurut kami sejalan dengan protokol kesehatan yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur atas arahan gubernur,” jelas Emil.

Emil pun berharap dengan dibuka pariwisata bisa menggeliat kembali ekonomi masyarakat Kota Batu. Sementara itu, Jatim Park 3 dinilai oleh wakil gubernur secara keseluruhan memenuhi protokol kesehatan.

“Relatif semua sudah dipikirkan secara seksama termasuk tadi misalnya, replikasi istana kenapa masih pakai karpet. Ada yang jaga dan jumlah dibatasi, durasi dibatasi,” ungkapnya.

Dengan besarnya animo masyarakat yang ingin ke Kota Batu, Emil berharap dibukanya tempat-tempat pariwisata dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Sementara itu, Ia mengungkapkan di Jawa Timur ada sekitar 479 desa wisata melalui dinas pariwisata tetap dibantu seperti sanitizer, masker, dan face shield.

“Saat ini, kita harus bisa mengelola gas dan rem. Kalau tidak ada remnya tidak mungkin ada pembatasan 5000 pengunjung, kalau tidak rem tidak mungkin ada biaya tambahan seperti beli sanitizer dan masker,” tutupnya.(der)