MALANGVOICE – Indonesia tengah direnungi duka mendalam, pasalnya bapak teknologi, Baharuddin Jusuf Habibie telah menghembuskan nafas terakhir di usia 83 tahun pada 11 September kemarin.
Kepergian mantan Presiden ketiga RI ini menorehkan duka bagi Tanah Air dan juga negara lain. Begitu pula Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak yang merasa kehilangan sosok idolanya.
“Ya, kita semua kehilangan. Beliau Presiden, tapi bagi saya beliau ini Menristek paling legendaris. Saya pernah bertemu beliau pada tahun 1997, saat saya ke DKI Jakarta sebagai juara 1 siswa teladan,” ujarnya saat ditemui di UB, Kamis (12/9).
Perjuangan BJ Habibie untuk memajukan teknologi memang banyak membawa perubahan, khususnya bagi Bangsa Indonesia. Dengan membawa perubahan teknologi ini, Emil mengaku mendapat dorongan untuk menjadi seorang saintis.
“Dan beliau jadi idola saya. Di sisi lain, kita tahu beliau sangat merindukan dan sangat mencintai Almarhumah Ibu Ainun. Tapi, di sisi lain kita juga kehilangan sekali sosok teknokrat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Emil bercerita, pada kala itu Habibie pernah diolok terkait penemuannya. “Dulu beliau sempat ditanya ngapain di Indonesia bikin pesawat? Pesawat hanya bisa ditukar beras. Tapi, buktinya dia tetap nekat,” paparnya.
Untuk itu, Emil berharap semua masyarakat khususnya generasi penerus bangsa dapat melanjutkan apa yang telah diwujudkan BJ Habibie.
“Saya harap, kita bersama untuk dapat mewujudkan sekaligus mengembangkan teknologi,” pungkasnya. (Hmz/Ulm)