Ekskavasi Situs Sekaran Alami Perluasan

Arkeolog BPCB, Wicaksono Dwi Nugroho. (Toski D).

MALANGVOICE – Penemuan Situs Sekaran di Tol Malang-Pandaan, tepatnya kilometer 37 atau seksi 5, di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Pakis, saat ini semakin meluas. Awalnya diprediksi 13 meter persegi kini menjadi kurang lebih 30 meter persegi.

Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, saat ini lokasi situs Sekaran semakin meluas. Situs Sekaran ini memiliki struktur bangunan kuno dengan menggunakan gapura Paduraksa.

“Saat ini sampai sudah sampai kurang lebih 30×30 meter radiusnya. Jika dilihat struktur susunan batu batanya, struktur bangunan kuno ini diduga berupa gapura yang memiliki atap penutup,” ungkapnya saat ditemui di lokasi ekskavasi situs Sekaran, Rabu (20/3).

Menurut Wicaksono, struktur bangunan kuno ini diduga situs peninggalan diera kerajaan Singosari. Sebelumnya diduga dari peninggalan pra-Majapahit. Karena diduga terdapat gapura jenis Paduraksa yang digunakan sebagai pembatas sekaligus gerbang akses penghubung antarkawasan dalam kompleks bangunan khusus.

“Di area penemuan pertama situs ini merupakan gapura, yang tangganya rusak terkena ekskavator saat pengerjaan proyek jalan tol. Kemudian ke arah barat, kita temukan struktur, kita sebut semacam altar begitu ya. Kemudian di Selatan struktur altar itu ada bangunan lain yang kita sampai sekarang belum tahu itu apa,” jelasnya.

Akan tetapi, lanjut Wicaksono, pihaknya menduga, situs itu merupakan kompleks yang terdapat bangunan suci di dalamnya. Hal ini jika dilihat dari orientasi bangunan menghadap ke arah barat laut tepatnya searah dengan Gunung Semeru dan membelakangi Gunung Kawi.

“Sementara ini, jadi saya menduga ini suatu kompleks yang terdiri dari bangunan suci yang dikelilingi kompleks-kompleks lain,” pungkasnya.