MALANGVOICE – Dusun Gansiran Ledok, Desa Tlekung, Junrejo, Kota Batu terlihat sepi jarang kendaraan berlalu-lalang. Padahal Desa Tlekung merupakan jalur utama bagi wisatawan dari arah Kota Malang yang hendak ke Predator Fun Park juga Batu Night Spectacular (BNS).
Betapa tidak? Desa Tlekung sejak 28 November memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) sampai 7 Desember kedepan. Pasalnya setelah ada pemuda yang meninggal dunia di sana diduga terpapar virus Covid-19. Namun warga tidak tahu mengenai status tersebut sehingga jenazah pemuda itu tetap dimandikan warga dan dikuburkan seperti biasa.
Setelah itu 27 warga yang menghadiri pemakaman pemuda tersebut dinyatakan positif setelah menjalani tes swap pekan lalu. Tes swap dilakukan pada 113 warga Desa Tlekung.
Kepala Desa Tlekung, Mardi mengatakan bahwa pemuda itu positif atau tidak. “Yang tahu kan dari Dinas Kesehatan, Puskesmas paling tidak tahu, saya nggak dikabari meskipun sudah tanya pada Dinas Kesehatan,” ujar Mardi.
Mardi mengatakan bahwa warganya tidak tahu bahwa jika pemuda itu terkena covid-19 atau tidak. Ditambah lagi warga tidak percaya dengan keberadaan virus tersebut sehingga tidak ada niatan mengkonfirmasi sehingga menjadi titik awal pembentukan rantai persebaran virus covid-19 yang baru.
Mardi melanjutkan bahwa yang menjalani PSBL hanya Dusun Gansiran Ledok saja, pasalnya ia merasa wilayah lainnya aman-aman saja. Dari 27 yang terpapar covid-19 ada lima orang yang sudah sembuh dan kembali ke rumah masing-masing.
Sementara itu, ada 22 warga Desa Tlekung yang masih menjalani isolasi di shelter Covid-19. “Semoga semuanya segera sembuh kembali dan bisa menjalani aktivitas seperti biasa,” tandasnya.(der)