Dulu Pegawai, Kini Pemilik Kedai Kopi

Parnia Ramadhani

MALANGVOICE – Mengawali karir sebagai waitres di salah satu kedai kopi di Kota Malang, lalu mimpi membangun usaha sendiri di bidang itu, kini bisa impian itu benar-benar diwujudkan Parnia Ramadhani.

Bermodal pengalaman yang kuat dan kecintaannya akan kopi, membuat dara cantik yang akrab disapa Nia itu membangun usaha yang diberi label Chutnea House, Cloths and Keudekupi, di kawasan Jalan Brigjen Slamet Riyadi, Kota Malang.

Bagi dara cantik kelahiran Jakarta, 30 tahun silam, kopi merupakan sumber inspirasi, dimana para peracik kopi handal yang mampu memadukan rasa pahit kopi hingga menjadi minuman khas, harus memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang itu.

“Awalnya saya waitres di sebuah kedai kopi, dari situ akhirnya saya belajar seluk beluk dunia kopi,” kata Nia, beberpa saat lalu.

Awalnya dia mempelajari dunia racik kopi secara manual dengan mengamati cara pembuatan kopi secara langsung maupun belajar dari media sosial. Pengetahunnya akan kopi ternyata menimbulkan sikap idealis yang kini mulai dipraktikan di kedai miliknya.

“Saat ini saya cukup idealis dengan warung kopi yang saya dirikan. Saya ingin orang datang ke warung kopi ya menikmati kopi, namun selama ini itu yang belum terjadi,” tandasnya.

Namun diakuinya, sikap idealis seperti itu lambat laun akan mulai luluh tatkala ia berguru pada keinginan customer yang datang mengunjugi kedai kopinya. “Sampai detik ini saya masih berguru pada customer, apa yang diinginkan, menu apa, masukan apa soal kopi, dan aku kira itu sangat penting,” beber dia.

Ditanya perihal kopi sendiri, pemilik nama beken Chutnea Lubis ini mengaku jika sehari saja tidak minum kopi, maka ada yang salah dengan hari-nya. “Kalau sehari gak minum kopi, otak buntu dan pusing,” seloroh Nia.