Duduki Peringkat Kedua Soal HIV AIDS se Jatim, KPA Kota Malang ‘Wadul’ ke Wawali

Ilustrasi HIV/AIDS. (istimewa)

MALANGVOICE– Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Malang datangi Kantor Balai Kota Malang, Rabu (6/2). Mereka membahas penanggulangan masalah Human Immunodeficiency Virus( HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), dimana khusus Kota Malang kasusnya menduduki peringkat kedua se Jawa Timur.

Koordinator Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Malang, Ivan Subagio mengatakan bahwa penanggualan AIDS seharusnya bisa diminimalisir dengan melakukan program penanganan, seperti sosialisasi progarm jarum suntik dan juga terkait stigma dan perilaku diskriminasi kepada penderita alias ODHA (orang dengan HIV/AIDS) di Kota Malang.

“Selain itu juga kita mengordinasikan kepada wakil wali kota (Sofyan Edi Jarwoko) selaku ketua tim pelaksana KPA Kota Malang dan sekaligus dari pihak pemerintah, agar program KPA mendapat dukungan dari pemerintah,” ujarnya kepada awak media.

Terpisah, Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Tjahja Wibawa mengungkapkan, jumlah penderita HIV di salah satu kelurahan di Kota Malang mencapai 58 orang sepanjang 2015-2019.

Sedangkan menurut data Lembaga Swdaya Masyarakat Kelompok Dukungan Sebaya (LSM KDS) anak- anak yang mengidap AIDS sebanyak 60 anak. Khusus untuk anak, mayoritas tersebar akibat perilaku seksual yang tidak aman dan berganti pasangan.

“penyebaran itu bisa terjadi melalui hubungan seks, dari ibu ke anaknya. Bisa juga akibat ganti jarum suntik dan transfusi darah,” jelasnya

Tjahja juga menjelaskan bahwa tidak ada penyebaran melalui kontak sosial seperti misalnya ciuman, pelukan, ataupun berenang bersama.

“tidak ada penularan yang terjadi melalui kontak sosial. Untuk menular, virus yang diterima harus banyak,” pungkasnya. (Hmz/Ulm/MG2)