MALANGVOICE – Sebuah bangunan yang ditempati sebagai bengkel, toko dan kos-kosan di Jalan Kenanga Indah, RT05, RW06, Jatimulyo, Lowokwaru, Kota Malang terbakar pada Ahad (29/5).
Diketahui kebakaran berawal dari sebuah bengkel sekitar pukul 17.52 sore. Api yang muncul cepat menyebar dan merembet ke toko dan kos-kosan yang berada tepat di samping bengkel.
Warga sekitar, Purnomo (34), mengatakan, saat kejadian ia bersama dengan istrinya sedang bermain smartphone di rumahnya yang berada di samping lokasi kebakaran.
“Tiba-tiba habis magrib terdengar suara ledakan ‘duar duar duar’. Denger gitu saya langsung lihat keluar, ternyata dari atap bengkel sudah muncul api,” ujarnya saat ditemui Mvoice pada Ahad (29/5).
Mendengar ledakan tersebut, warga bergegas mendatangi bengkel untuk melakukan pemadaman dengan alat seadanya. Tapi upaya itu gagal, api itu berkobar semakin besar.
“Nah, kan di bengkel itu mungkin banyak barang-barang yang mudah terbakar dan merembet ke toko di sebelah-nya, terus nyebar hingga ke kos-kosan di belakang bengkel,” kata Purnomo.
Sementara itu, pemilik bengkel Lukman (47) menyampaikan, saat kebakaran terjadi, tempat miliknya dalam keadaan tutup.
“Jadi habis saya tinggal pulang, 15 menit kemudian mendapat kabar kebakaran. Saya memastikan kelistrikan sudah saya copot semua,” ungkap Lukman.
Ia menduga api yang menyebabkan kebakaran itu, berasal dari cas aki yang ada didalam bengkel.
“Tapi saya yakin, tadi tidak dalam keadaan mengecas aki,” singkatnya.
Dalam bengkel tersebut, dikatakan Lukman terdapat lima sepeda motor. Dua diantaranya milik pribadi dan tiga milik pelanggan bengkel.
Diketahui, Lukman sempat mengalami luka di pergelangan tangan dan dahi sebelah kanan, karena berupaya untuk memudahkan akses pemadaman api.
“Saya luka karena berusaha membuka bengkel saya termasuk kaca yang ada dipecahkan supaya mudah melakukan pemadamannya,” tuturnya.
Kerugian yang dialami akibat kebakaran tersebut, diperkirakan mencapai Rp 300 juta.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang, M Teguh Budi Wibowo, mengatakan, pemadaman berlangsung kurang lebih sekitar dua jam, dengan mengerahkan 8 unit mobil pemadam dan 20 personel.
“Pemadaman sempat terkendala karena suplai air yang sulit dan kendaraan milik warga di sekitar lokasi juga menganggu akses jalan petugas. Selain itu kondisi atap yang sudah terbakar membuat petugas harus berhati-hati,” tandasnya.(der)