MALANGVOICE – Trotoar Jembatan Embong Brantas di Jalan Gatot Subroto, Kota Malang, ambrol pada Minggu malam (23/11). Longsoran tanah dan material bangunan jatuh ke kawasan Kampung Tridi RW 12, Ksatrian, Blimbing, menimpa dua rumah dan melukai satu warga.
Peristiwa itu terjadi saat hujan turun sekitar pukul 19.00 WIB. BPBD Kota Malang langsung turun ke lokasi untuk evakuasi dan pengecekan kondisi bangunan di sekitar jembatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang Prayitno menyebut dua rumah yang terdampak milik pasangan Sunarsih dan Dasuki, serta milik Weli. Keduanya berada tepat di bawah bagian trotoar yang runtuh.
Jembatan Bailey Pandanwangi Secepatnya Dibangun, Biaya Ditaksir Rp1 Miliar
“Selain dua rumah yang tertimpa longsoran, ada sekitar sepuluh rumah lain yang masuk kawasan rawan. Kami masih melakukan mitigasi dan mengajak warga untuk mengungsi,” ujar Prayitno.
Petugas gabungan Dishub Kota Malang dan Polresta Malang Kota juga berjaga di sekitar jembatan. Barier dipasang agar kendaraan tidak terlalu dekat dengan titik ambrol.
Meski begitu, sejumlah warga RW 12 enggan meninggalkan rumah. Mereka khawatir soal keamanan harta benda dan merasa tidak nyaman untuk mengungsi.
“Kami terus melakukan pendekatan. Anggota BPBD sudah membujuk warga agar bersedia pindah sementara ke balai RW,” kata Prayitno.
Pemkot Malang menyiapkan bantuan makanan untuk para korban sambil menunggu penanganan lanjutan dari Dinas PUPRPKP dan Balai Besar Jalan Raya.
Sementara itu, Yuli, adik dari Sunarsih, menceritakan kondisi rumah kakaknya yang mengalami rusak paling parah. Atap jebol dan tumpukan tanah di dalam rumah hampir setinggi pinggul orang dewasa.
“Saat kejadian, kakak saya sedang memasak. Kepalanya terkena material dan sempat pingsan. Setelah siuman langsung dievakuasi ke rumah saudara,” tuturnya.(der)