Dua Pekan Berjalan, Wali Kota Apresiasi Hasil Graffiti Kedungkandang

Wali Kota Malang, Sutiaji yang melakukan peninjauan bersama dengan jajarannya, di Jembatan Kedungkandang, (MG2).

MALANGVOICE – Program graffiti
yang menghiasi Jembatan Kedungkandang Kota Malang berlangsung selama dua pekan sejak awal dikerjakan Senin (15/3) lalu.

Kini dari peninjauan yang dilakukan Wali Kota Malang, Sutiaji memberikan apresiasi kepada
bomber yang telah bekerja dari pagi sampai sore untuk menyelesaikan gambar.

“Kita apresiasi teman-teman kita ini. Ternyata membuat keindahan tidak susah-susah. Ini (tembok Jembatan Kedungkandang, red) jadi indah, tempat-tempat kosong bisa dimanfaatkan menjadi pesan-pesan moral,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Selasa (30/3).

Menurut Sutiaji, ada satu gambar yang membuatnya tertarik, berada tepat di tembok yang masuk ke kawasan jembatan Kedungkandang bertuliskan Malang Kucecwara.

Dirinya mengatakan jika tulisan ini dirasa memiliki makna yang cukup mendalam bagi Kota Malang.

“Di pintu awal saya juga tertarik, ada tulisan Malang Kucecwara yang sering saya sampaikan bahwa kejahatan akan dikalahkan oleh kebenaran, itu pesan moral. Hidup di dunia ini tidak boleh semena-mena,” jelasnya.

“Semuanya pasti ada batasnya dan pasti kejahatan suatu saat akan dikalahkan dengan kebenaran. Alhamdulilah pesan pertama sudah masuk,” Sutiaji menambahkan.

Graffiti bertuliskan Malang Kucecwara, (MG2).

Meski begitu, dirinya juga menjelaskan ingin adanya beberapa penambahan di titik-titik tertentu, tujuannya agar lebih memaksimalkan tempat dan dibeberapa fasilitas pendukung.

“Untuk memaksimalkan disini, saya kira, nanti akan di cat lagi, di atas sekaligus ada lampu-lampu hias dari kami. Cat nanti disiapkan Pak Steven untuk CSR nya, dan kami tenaga akan cat di samping,” tuturnya.

Hal itu juga dibenarkan Wakil Direktur PT Inti Daya Guna Aneka Warna (Indana), Steven Sugiharto bahwa ada beberapa tempat penambahan sedikit dibeberapa gambaran agar lebih meriah.

“Cuma tadi pak wali lihat, mungkin kita perlu beri penambahan-penambahan. Tapi bukan bentuk grafiti, tapi sentuhan warna- warninya,” tandasnya.(der)