Dua Jemaah Haji Kota Batu Alami Patah Tulang hingga Nyeri Dada

MALANGVOICE– Sebanyak 198 jemaah haji yang tergabung dalam kloter 81 akhirnya kembali menginjakkan kaki di Kota Batu. Tercatat ada sebanyak 126 jemaah asal Kota Batu, 67 jemaah mutasi masuk ditambah lima petugas haji. Kedatangan ratusan jemaah haji disambut haru oleh keluarga di Masjid Sultan Agung Kota Batu pada Minggu kemarin (6/7).

Sebagian besar jemaah tiba dalam kondisi selamat dan kesehatan yang bugar berdasarkan hasil pemeriksaan Dinkes Kota Batu. Meski begitu, ada dua jemaah yang harus menjalani perawatan medis. Yakni Yulia Fitri Hartanti (40), warga Desa Sidomulyo dan Sulastri, perempuan berusia 54 tahun.

Masyarakat Diimbau Waspada Sekalipun Kasus DBD Menurun

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Batu, dr Susana Indahwati menyampaikan, Yulia Fitri Hartanti mengalami fraktur tulang kering pada tibia distal akibat terjatuh saat hendak pulang dari salat malam pada 19 Juni 2025. Meski dalam keadaan patah tulang, Yulia tak menyerah dan tetap menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji sampai tuntas. Saat tiba di Kota Batu, Yulia menggunakan kursi roda dan dapat mengikuti prosesi penyambutan tanpa perlu dirujuk ke rumah sakit.

“Ia dirawat di RS Abeer Mecca dan menjalani operasi pemasangan implan logam. Dan pada 23 Juni sudah diperbolehkan pulang,” tutur Susan.

Sementara jemaah lainnya bernama Sulastri dirujuk ke Rumah Sakit Karsa Husada setibanya di Kota Batu. Dia didiagnosa mengalami angina pectoris atau nyeri dada. Diketahui, perempuan 54 tahun itu memiliki riwayat hipertensi dan pembesaran jantung (cardiomegaly). Keluhan nyeri dada muncul saat Sulastri menempuh perjalanan pulang dari Madinah ke Indonesia.

“Yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan kardiomegali (pembengkakan jantung). Setelah mendapatkan perawatan, kondisinya mulai membaik,” terang Susan.

Dalam penyambutan jemaah haji, Dinkes Kota Batu menyediakan 594 masker untuk dibagikan kepada para jemaah. Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi penularan Covid-19.

“Masker dibagikan sebagai langkah pencegahan. Kita tetap ingin semua sehat sampai di rumah dan seterusnya. Jumlah jemaah yang kembali lengkap dan sesuai dengan jumlah keberangkatan. Kami akan terus memantau kondisi kesehatan seluruh jemaah pasca kepulangan ini,” imbuh Susan.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait