Dua Brand Besar Batal Investasi di Kota Malang karena Serangan Israel ke Palestina

MALANGVOICE – Disnaker-PMPTSP Kota Malang menyebut ada dua brand besar yang batal berinvestasi di Kota Malang.

Batalnya dua brand itu disinyalir karena imbas serangan Israel ke kamp pengungsi Palestina di Tel Al Sultan, Rafah pada Minggu (26/5) malam. Serangan udara itu juga menewaskan 45 orang dan melukai ratusan lainnya.

Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, mengatakan, dua brand besar itu masuk dalam Penanaman Modal Asing (PMA).

Baca Juga: Kurir Sabu Diduga Jaringan Lapas Dibekuk Polsek Blimbing

Paripurna Penyampaian Ranperda Pertanggungjawaban APBD 2023, DPRD Kota Malang Ingin Target PAD Maksimal

“Dari kejadian kemarin di Palestina dengan Israel itu berpengaruh kepada brand di PMA, akhirnya mundur,” ujar Arif, Kamis (30/5).

Arif menyatakan, dua brand besar yang bergerak di makanan siap saji sudah siap menjalankan bisnisnya di Malang, namun batal karena ada konflik Israel – Palestina.

“Rencananya mau bangun Stasiun Baru Kota Malang dan wilayah Jalan Mayjend Pandjaitan atau area Mbetek. Padahal izin lengkap semua, tinggal bangun. Begitu konflik, dua brand ini mundur,” ungkapnya.

Dengan hal itu, Arif belum mengetahui apakah dua brand besar itu nantinya akan kembali berinvestasi di Kota Malang atau tetap batal.

“Mereka dengan adanya boikot makanan itu berdampak pada penjualan mereka dan berimbas ke pembangunan. Jadi ditunda, menunggu situasi,” tandasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait