MALANGVOICE – Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Pengawasan Bangunan (DPU-PPB), Djarot Edy Sulistyono, menegaskan, lubang di Jalan Terusan Bondowoso bukanlah imbas dari mandeknya proyek jacking system. Dia menilai, beberapa faktor lain ditengarai sebagai penyebab munculnya lubang itu.
“Setelah pengecekan, kami lihat terjadi penggerusan tanah. Di titik itu, ternyata di bawah drainase ada drainase lagi, kemungkinan drainase peninggalan Belanda,” tegasnya.
Drainase tua dengan kedalaman sekitar tiga meter itu, menurut Djarot, mengalami distorsi pemadatan. Ditambah tekanan air yang cukup deraa akibat curah hujan tinggi akhir-akhir ini, akbirnya kekuatan tanah tidak mampu membendung jalan di atasnya.
“Sehingga tanahnya ambles. Perbaikan jangka pendek kami segera bongkar ini, kami berupaya kembali memfungsikan gorong-gorong itu, yang sebenarnya sejauh ini memang masih berfungsi,” imbuhnya.
Djarot menambahkan, proses perbaikan kurang lebih menakan waktu tiga pekan. Dana yang digunakan berasal dari anggaran insidental, yang bisa digunakan maksimal Rp 200 juta.