MALANGVOICE- DPRD Kota Malang memastikan ketersediaan elpiji dan BBM menjelang Ramadan dan Idulfitri 2025 di kantor Pertamina Patra Niaga Terminal Malang, Jumat (15/2).
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita memimpin kunjungan dan pengecekan stok elpiji khususnya 3kg yang menjadi permasalahan beberapa waktu lalu. Bersama anggota DPRD lainnya, Amithya ingin memastikan tidak ada lagi hambatan dalam penyaluran elpiji ke masyarakat.
Amithya mengatakan selain mengecek pasokan dan distribusi, kunjungan itu ingin mencari informasi terkait banyak aduan masyarakat yang mengalami kelangkaan elpiji 3kg.

“Yang jelas kami mengkoordinasikan hasil temuan sepekan lalu berkaitan dengan ditribusi elpiji 3kg di Kota Malang. Temuan kami di satu kecamatan itu, ada yang harus lintas kelurahan. Itu berlangsung dua sampai tiga hari. Sekarang ini, sudah lancar kembali,” katanya.
DPRD khususnya Komisi B akan terus memantau pasokan dan distribusi di momen Ramadan dan Idulfitri, Amithya tak ingin masyarakat kesusahan dalam mendapatkan elpiji subsidi.
“Sudah disampaikan kita akan bersama-sama memastikan stoknya akan cukup dan melakukan pengawasan turun ke bawah, dan segera melaporkan apabila satu atau dua tempat atau beberapa lokasi yang sekiranya sudah mulai sulit stoknya,” jelasnya.
Sementara itu Manager Marketing Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Malang, Chaerul Anwar, siap menjamin ketersediaan BBM dan pasokan elpiji 3kg selama Ramadan dan Idulfitri.
“Ada penyesuaian dan pasokan cukup aman serta distribusi normal. Untuk persiapan lebaran ada penambahan sekitar 4 persen,” jelasnya.
Ia juga meminta peran pemerintah aktif mengawasi agar penyaluran elpiji 3kg bisa tepat sasaran. Hal itu dikatakan Chaerul karena masih banyak ditemukan usaha besar yang menggunakan elpiji bersubsidi.
Saat ini, Pertamina telah menerapkan aturan penggunaan KTP elektronik untuk pembelian di level bawah. Aturan ini diberlakukan agar gas subsidi tepat sasaran.
“Jelang akhir tahun ada defisit kuota, itu menjadi konsekuensinya. Atau bisa dilakukan kegiatan lain seperti monev ke sektor yang tidak tepat menggunakan elpiji 3 kg,” tandasnya.(Der/adv)