DPRD Kota Malang Bantu Pemasaran Karya Disabilitas Lewat Pojok UMKM

MALANGVOICE – Di area gedung DPRD Kota Malang sebentar lagi terdapat stan UMKM. Bukan sembarang stan, namun merupakan produk anak-anak disabilitas.

Dari tangan-tangan kreatif disabilitas, memang bermunculan beragam karya seni yang memiliki nilai jual. Sayangnya karya tersebut sulit beredar di pasaran umum karena terkendala proses penjualan produk.

Mengetahui hal itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika mengatakan bakal menyiapkan pojok UMKM untuk penyandang disabilitas di Kota Malang.

“Kami siapkan pojok UMKM, karena kalau mereka bersaing dengan UMKM profesional itu berat. Pojok UMKM itu akan memfasilitasi untuk memasarkan produk-produk mereka,” ujarnya saat ditemui Mvoice, Ahad (21/11).

Pojok UMKM itu rencananya akan berada di area Gedung DPRD Kota Malang.

Tentang teknis pendaftaran Pojok UMKM, DPRD Kota Malang akan berkoordinasi dengan pihak Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Kota Malang.

“Sekwan akan berkordinasi dengan guru atau pembina yayasannya. Kalau langsung anaknya pasti kesulitan. Biar mereka nanti bisa berbagi hari,” kata Made.

Lanjutnya, pojok UMKM tersebut rencananya akan dibuka pada hari-hari kerja agar tamu yang berkunjung ke Gedung DPRD Kota Malang bisa melihat dan membeli produk tersebut.

“Harapannya tamu yang datang ke Gedung DPRD Kota Malang nanti akan diarahkan untuk membeli produk-produk mereka (penyandang disabilitas),” tuturnya.

“Nanti rencananya pas paripurna akan kami buat agar mereka menggelar produknya. Tidak hanya di pojok UMKM itu, tapi sampai keluar,” imbuhnya.

Sementara, Made turut memberikan apresiasi kepada siswa-siswi SLB yang turut hadir dalam pameran kreasi anak berkebutuhan khusus (ABK) yang diselenggarakan sejak Jumat (19/11) sampai Ahad (21/11) di Gedung DPRD Kota Malang.

“Kami sangat antusias dan kami juga turut mengapresiasi kegiatan ini. Semoga mendatang mereka terus mendapat wadah, seperti latihan. Minimal pemerintah di sini hadir, dalam hal ini DPRD hadir untuk mereka,” kata dia.

Dalam pameran tersebut, banyak karya seni buatan anak-anak disabilitas, seperti batik, kaligrafi hingga produk makanan.

“Produk-produk yang mereka hasilkan bagus-bagus. Selain itu, saya juga salut kepada guru yang dengan luar biasa membimbing mereka sehingga mereka bisa mengikuti tarian hanya dengan menggunakan insting,” tandasnya.(end)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait