MALANGVOICE – Tim pengabdian kepada Masyarakat yang terdiri dari dosen Kimia UB melakukan kegiatan sosialisasi terkait dengan peningkatan nilai dari minyak goreng bekas.
Kegiatan ini menyasar masyarakat Kelurahan Tunjungsekar, Lowokwaru, Kota Malang beberapa waktu lalu.
Ketua tim pengabdian Masyarakat, Dr Ulfa Andayani dan tim yang terdiri dari Dr. Hermin Sulistyarti, Akhmad Sabarudin, Dr.Sc dan Layta Dinira, M.Si memberikan edukasi tentang bahaya penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang.
Baca Juga: Terpeleset di Sungai Brantas, Bocah 6 Tahun Hilang Terseret Arus
Gibran Dapat Dukungan di Malang untuk Dampingi Prabowo di Pilpres 2024
Dr Ulfa menyampaikan, penggunaan minyak goreng bekas berulang-ulang sangat membahayakan karena bisa menimbulkan penyakit.
“Penggunaan minyak goreng bekas secara berulang-ulang dapat menjadi pemicu penyakit kanker serta pembuangan minyak goreng bekas secara sembarangan dapat berkontribusi merusak lingkungan, sehingga diperlukan upaya untuk mengatasi hal tersebut,” kata Ulfa.
Masyarakat yang mayoritas dari kalangan ibu-ibu itu sangat antusias mengikuti sosialisasi tersebut.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian langkah-langkah untuk mengubah minyak goreng bekas menjadi sabun padat dan sabun cair melalui metode cold dan hot process.
Pengubahan limbah minyak goreng menjadi barang yang lebih bernilai dapat menjadi alternatif untuk tambahan pendapatan bagi masyarakat Tunjungsekar di samping menyelesaikan permasalahan banyaknya limbah minyak goreng bekas yang dibuang secara sembarangan ke lingkungan.(der)