MALANGVOICE – Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ma Chung bekerjasama dengan OJK mengadakan kegiatan Kompetisi Gelar Produk Tingkat SMA-SMK Semalang Raya dan Internal Universitas Ma Chung, Jumat (14/12). Acara ini juga diramaikan Talk Show bertemakan ‘Kewirausahaan Muda Milenial di Era Financial Technology’. Kurang lebih ada 250 peserta yang tergabung dalam 70 Stand memamerkan produk unggulan masing-masing.
Ketua Panitia, Felik Sad Windu Wisnu Broto, mengatakan kegiatan ini bertujuan menggali potensi siswa SMA-SMK dan mahasiswa perguruan tinggi dalam berwirausaha, menumbuhkan motivasi berwirausaha dan mendorong tumbuhnya calon wirausaha muda dalam melakukan perencanaan bisnis secara matang.
“Kita semua tahu bahwa bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang besar, termasuk orang mudanya. Maka penting sekali menggali potensi orang muda di bidang kewirausahaan, lantas mendorongnya untuk tumbuh menjadi seorang wirausahawan yang matang. Saya sangat yakin jika orang mudanya bangsa yang sukses niscaya bangsa Indonesia ikut menjadi bangsa yang sukses, adil dan makmur,” kata Felik
Meriahnya lagi Talk Show yang digelar menghadirkan narasumber seperti Ketua Pansus RUU Kewirausahaan Nasional, Andreas Eddy; Kepala OJK Malamg , Widoso, dan Pemilik usaha Eat Two Burger, Agus Sugiarto. Dalam paparannya, Andreas mengatakan bahwa kehadiran fintech (financial technology) dalam dunia kewirausahaan adalah suatu keharusan.
“Sebagai orang muda yang ingin maju dalam kewirausahaan harus mengenal betul fintech. Ada lima hal yang mempengaruhi keberadaan fintech saat ini, yaitu urbanisasi, arus perubahan, kekuatan ekonomi, demografi dan teknologi. Orang muda perlu memahami dan memanfaatkannya dengan maksimal,” katanya.
Andreas sangat percaya jika orang muda Indonesia yang jumlahnya sangat banyak karena bonus demografi, akan mampu mengangkat derajat bangsa jika serius menjadi seorang wirausahawan.
“Orang muda Indonesia jumlahnya besar sekali. Jika orang muda ini mampu berkarya di dunia kewirausahaan, niscaya Indonesia ke depannya menjadi bangsa yang besar. Salah satu tolak ukur kemajuan sebuah bangsa adalah besarnya komposisi jumlah wirausahawan dalam sebuah struktur masyarakat,” pungkas Andreas.
Sebagai penutup acara, didapatkanlah 6 sekolah yang masuk dalam babak final kompetisi yaitu SMAK Frateran, SMKN 1 Malang, SMK Telkom, SMAN 5, SMAN 10, SMK Putra Indonesia. Dari hasil penjurian, juara 1dan juara favorit adalah SMKN 1 Malang sedangkan juara 2 dan 3 diraih oleh SMK Telkom Malang.
“Semua stan yang digelar dan dikompetisikan oleh adik-adik dari SMA-SMK yang terpilih sangat luar biasa semua. Semua punya kelebihan dan keunikan masing-masing. Tetapi dari kriteria yang sudah kami tentukan, yaitu tampilan stan meliputi keindahan, kerapian dan kebersihan. Kedua mengenai produk, yaitu kreativitas produk yang ditampilkan dan variasinya. Ketiga adalah kreativitas dalam menarik pengunjung, SMKN 1 Malang sangat menonjol,” kata juri acara, Anna Triwijayati. (Hmz/Ulm)