MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu terus mendorong pertanian organik. Hal itu dilakukan untuk menekan pemakaian bahan kimia dalam pertanian.
Tujuannya agar menunjang kesehatan masyarakat. Selain itu, secara ekonomis pertanian organik dinilai lebih menguntungkan.
Sekretaris Dinas Pertanian Kota Batu, Hendry Suseno mengatakan pemkot Batu memiliki konsep pertanian ramah lingkungan, yakni pertanian organik.
Karena menurutnya hasil pertanian organik harganya cukup stabil. Sehingga tidak terlalu berdampak pada fluktuasi harga di pasar.
“Ya, saat ini, sudah ada delapan belas kelompok tani yang mengembangkan pertanian organik tersebut,” ujarnya.
“Dan ke depan, Pemkot Batu terus mengerahkan tenaga agar mayoritas petani di Kota Batu dapat bercocok tanam dengan tanaman organik,” sambungnya
Ia menambahkan jika pertanian organik saat ini tak hanya semangat nasional, tapi juga dunia. Oleh karena itu, Pemkot Batu juga turut ambil bagian dalam perubahan dunia. Yakni dengan menggalakkan melalui pelatihan dan pendampingan.
Selain itu juga sosialisasi serta memberikan bantuan berupa sarana produksi seperti pupuk organik, obat pestisida hayati dan bibit.
Ia menyebutkan, saat ini masih ada petani yang menggunakan bahan kimian. Ia berharap, para petani bisa beralih dan menggunakan bahan yang sepenuhnya berasal dari bahan organik.
“Memang bukan hal mudah, tapi kami terus mengupayakan mencari solusi pasarnya. Ya, nanti kami hubungkan ke Transmart maupun perusahaan daerah. Melalui, semacam outlet organik di kantor kedinasan juga,” tandasnya.(Hmz/Aka)