MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu terus mengotak atik sistem parkir mulai dari rencana parkir berlangganan hingga akan menerapkan e-parkir. Hal itu tentunya untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batu dari retrebusi parkir.
“Sampai saat ini kan (enam bulan, red) masih 150 juta dari target kami 1,5 miliar. Berarti masih 10,2 persennya. Dan itu bagaimana kita perlu adanya pembaruan agar di akhir tahun terealisasi,” ujar Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso.
Lebih lanjut Punjul menjelaskan untuk sistem e-parkir itu sendirinya tentunya masih butuh kajian. Karena, dalam penerapannya juga tidak bisa sama di semua tempat. Jadi, ke depannya parkir tidak pakai karcis lagi. Dan kita sudah harus menggunakan elektronik.
Dalam penerapannya, ia akan mempekerjakan pekerja honerer tidak masuk kategori P3K di Batu. Dan mereka nantinya yang akan menjadi petugas di beberapa titik yang akan diterapkan e-parkir. Seperti di hotel atau di restoran.
Meski begitu, pihaknya juga akan memberikan pelatihan teknologi kepada petugas tersebut. Sehingga, dalam melaksanakan tugas itu mereka bisa maksimal.
Sementara itu, untuk pengadaan alatnya, ia mengatakan juga masih mengadakan pembicaraan dengan beberapa pihak. Karena disebutkannya ada dua opsi. Dipaparkanya yaitu memakai sistem online yang selama ini sudah bekerjasama dengan Bank Jatim atau dipihak ketigakan.
”Selama ini masih dibantu Bank Jatim dan alatnya pun juga mahal. Atau kita pakai pihak ke tigakan dalam pengadaan alatnya. Dan itu masih kita bahas,” ucapnya.
”Nanti agar bisa langsung masuk. Hari ini parkirnya berapa. Pengunjungnya berapa. Jadi langsung tau,” tuturnya.
Menurutnya, untuk pengadaan alat secanggih apapun tetap ada operasiaonalnya. Akan tetapi, adanya hal tersebut dengan harapan masalah retrebusi parkir ini terselesaikan dan sesuai target.
“Ya, harapannya retrebusi bukan hanya pajak. Tapi juga bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Kan nanti kembalinya juga untuk pembangunan,” tandasnya.