Dobrak Pagar DPRD Kota Malang, Mahasiswa Tuntut Copot Kapolda Bengkulu

Unjuk rasa Aliansi HMI Malang di depan gedung DPRD Kota Malang, Jumat (21/9). (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Ratusan mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Malang memaksa masuk gedung DPRD Kota Malang, Jumat (21/9). Mereka menuntut Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Coki Manurung turun dari jabatannya.

Massa semula hanya menyampaikan aspirasi dan membentang spanduk bertuliskan copot Kapolda Bengkulu. Sempat pula diwarnai aksi bakar ban bekas. Namun, akibat tak ada satupun anggota dewan yang menemui massa, mereka coba memaksa masuk ke dalam gedung.

Ratusan personel dari Polres Malang Kota yang sudah berjaga-jaga menghalau massa tersebut. Saling dorong pun tak terhindarkan.

Ketua Umum HMI Cabang Malang Sutriyadi mengatakan, aksi kali ini tidak lain bagian hak menyampaikan pendapat dan sah di mata demokrasi. Maka sudah seharusnya konstitusi, dalam hal ini DPRD Kota Malang, memberikan ruang itu.

“Namun aksi kawan kami HMI Bengkulu mendapatkan perlakukan represif oleh pihak kepolisian, Selasa lalu (18/9),” kata Sutriyadi.

Merespon itu, lanjut dia, pihaknya menuntut Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar segera mencopot Kapolda Bengkulu. Karena sudah mencederai nilai demokrasi.

“Kami lakukan aksi sebagai solidaritas sesama kader. Bahwa kepolisian sudah keluar dari konteks demokrasi dan membahayakan,” pungkasnya. (Der/Ulm)