MALANGVOICE – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang mempetimbangkan kerja sama dengan pihak ketiga untuk pengelolaan sampah di TPA Supit Urang.
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, mengatakan, kapasitas sampah di TPA Supit Urang semakin hari semakin berkurang. Dalam data yang didapat, per hari sampah yang masuk mencapai 600 sampai 700 ton.
“Rate sampah semakin hari semakin naik, dulu 600 sekarang 700 ton per hari. Saat ini trennya naik,” kata Noer Rahman.
Baca Juga: MPM Honda Jatim Kenalkan Motor Listrik Pertama Honda EM1 e: di Blitar
Member JKT 48 Diwisuda UMM, Raih Gelar Sarjana Hukum
Karena itu, DLH berpikir bagaimana bisa mengelola sampah dengan baik, salah satunya dengan mengajak kerja sama pihak ketiga. Apalagi APBD tidak bisa mengcover semua permasalahan sampah tersebut.
Noer Rahman mengaku sudah banyak pihak ketiga yang berkomunikasi dengan DLH Kota Malang untuk mengelola sampah. Namun begitu, Rahman mengaku akan menggodok regulasi agar sesuai aturan.
“Beberapa pihak ketiga sudah mengajak diskusi bersama. Tapi kembali lagi perbaiki regulasi sehingga menerima dampak positif pengelolaan sampah. Karena secara regulasi ada keterapan aturan kerja sama yang saling menguntungkan,” ujarnya.
Rahman mencontoh di daerah lain seperti Bali dan Bekasi yang sudah kerja sama dengan pihak ketiga cukup sukses mengelola sampah. Apalagi di daerah tersebut sampahnya tidak sebanyak di Kota Malang.
“Yang dikerjasamakan adalah sampah yang dihasilkan Kota Malang, mereka (pihak ketiga) yang mengelola TPA jadi antara transit sama oveloading sama pihak ketiga,” imbuhnya.
“Besar sekali peluangnya di Kota Malang, sesuai kapastias. Bayangkan saja Denpasar 400 ton sehari, di sini 600 ton sehari. Terkait regulasi ada step step, sehingga sama-sama menguntungkan dan secara aturan benar. Tidak mentup kemungkinan tahun ini bisa terlaksana,” tandasnya.(der)