DJPPR Kemenkeu Gandeng Polinema Gelar ORASI dan Literasi SBN

MALANGVOICE – Kementerian Keuangan bekerja sama dengan Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengadakan kegiatan ORASI, serta Edukasi Peran Pembiayaan APBN dan Literasi
Investasi SBN ritel, Rabu (9/10).

Kerja sama ini bertujuan peningkatan literasi keuangan khususnya mengenai SBN sekaligus marketing Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI026 dan pelaksanaan pengembangan investor ritel domestik khususnya generasi muda,

Bertempat di Graha Polinema, kegiatan dilakukan secara luring ini dihadiri pejabat/pegawai di lingkungan Polinema, dosen/pengajar dan mahasiswa Polinema, serta mahasiswa dan civitas akademika perguruan tinggi di Kota Malang.

Komitmen Polinema Bantu UMKM, Tingkatkan Kualitas Susu Sapi Perah di Ngantang

DJPPR Kemenkeu gelar ORASI di Polinema. (Istimewa)

Acara dibuka Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polinema, Dr Eng Anggit Murdani yang menyampaikan penyelenggaraan kegiatan ORASI serta edukasi ini merupakan wujud kerja sama Kemenkeu dengan Polinema.

“Semoga dapat memberikan manfaat untuk
semua peserta yang hadir,” katanya mewakili Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo.

Kegiatan dibagi dalam dua sesi. Pada sesi pagi diisi Edukasi Peran Pembiayaan APBN dan Literasi Investasi SBN ritel. Sementara sesi siang yaitu ORASI.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Keynote Speech dari Kasubdit Pengelolaan Portofolio Surat Utang Negara (SUN) Direktorat SUN, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Singgih Gunarsa.

Untuk sesi pagi, dalam format kuliah umum, menghadirkan narasumber Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar SUN, Direktorat SUN, DJPPR, Novi Puspita Wardani, dengan moderator Aang Afandi, Ketua Jurusan Akuntansi Polinema.

“Pembiayaan APBN memainkan peran vital dalam mendukung pembangunan negara, dari pembangunan infrastruktur hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pembiayaan ini tentunya memerlukan dukungan, salah satunya melalui SBN ritel yang dapat diakses masyarakat luas,” ujar Novi.

Selain itu, Novi juga menjelaskan landasan hukum, bentuk, jenis, produk, tujuan dan manfaat, penatausahaan, dan proses bisnis penerbitan SBN.

Kemudian, sesi siang, dalam format talkshow menghadirkan dua orang narasumber yaitu Kasubdit Pengelolaan Portofolio SUN, Direktorat SUN, Singgih Gunarsa dan Financial Planner, Nurfitria Pratiwi, dengan moderator Raisya Amalia.

Daftar Enam Lulusan Terbaik Polinema di Wisuda Tahap II 2024

Singgih Gunarsa menyampaikan SBN ritel sebagai instrumen investasi yang aman,
terjangkau, dan memberikan keuntungan.

“SBN ritel memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan negara sambil memperoleh
keuntungan. Namun, literasi investasi sangat penting agar kita semua dapat memahami risiko dan manfaat investasi di SBN Ritel. Pemerintah membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk berinvestasi dalam SBN ritel, dengan kemudahan melalui platform digital, sehingga semua orang bisa ikut berpartisipasi,” ujar Singgih.

Selain itu, Singgih juga menjelaskan ORI026 menandai tonggak sejarah baru dalam penerbitan SBN Ritel di Indonesia sebagai seri SBN Ritel pertama yang secara khusus ditujukan untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Sementara Nurfitria Pratiwi menjelaskan Literasi Keuangan adalah fondasi kokoh bagi siapa saja yang ingin mencapai kebebasan finansial. Dengan memahami konsep dasar keuangan.

“Literasi keuangan memungkinkan kita untuk memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan. Bagi pemula, memulai investasi bisa dimulai dari yang sederhana, aman sekaligus menguntungkan, seperti SBN ritel. SBN ritel menawarkan kemudahan akses dan tingkat keamanan yang tinggi, menjadikannya pilihan yang menarik untuk memulai perjalanan investasi,” tandas Nurfitria.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait