MALANGVOICE – Hasil imbang yang didapat Arema FC ketika menjamu Mitra Kukar dengan skor 2-2 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (24/3), mengecewakan banyak pihak. Termasuk Aremania.
Tim tuan rumah sebenarnya sudah unggul 2-0 di babak pertama. Kedua gol tercipta lewat tendangan bebas Balsa Bozovic di menit 7 dan Syaiful Indra di menit 19.
Namun, kemenangan Singo Edan yang hampir didapat di depan mata buyar seketika di akhir babak kedua. Striker Mitra Kukar, Fernando Rodriguez mencetak dua gol langsung sekaligus menyamakan kedudukan.
Setelah laga selesai, Aremania yang membayangkan bersuka cita atas kemenangan di laga perdana Liga 1 ini malah bersikap lain. Mereka menyalahkan strategi sang arsitek Singo Edan, Joko Susilo. Suara minor itu muncul dari setiap tribun.
Menanggapi kekecewaan suporter, Gethuk, sapaan akrab Joko Susilo, mengaku bertanggung jawab. Ia juga merasakan hal yang sama dengan suporter. “Saya kecewa. Tapi saya yang bertanggung jawab,” katanya saat konferensi pers.
Semua pemain, kata Gethuk, tak bisa disalahkan. Gol yang tercipta di akhir babak kedua itu dianggap karena ada kesalahan teknis di lapangan. Padahal, pelatih 47 tahun itu menyatakan sudah mengantisipasi serangan lawan di sesi latihan.
“Gol itu sudah kami antisipasi dua hari lalu saat latihan. Tapi kenapa masih bisa terjadi? Mungkin ada yang salah. Itu yang akan dibenahi,” lanjutnya.
Selain itu, Gethuk menilai pemainnya terbebani masalah mental dalam laga malam tadi. Namun, ia tak ingin menyalahkan Dendi Santoso dkk. Terlebih kali ini publik menyoroti permainan Zaenuri yang masuk menggantikan Purwaka Yudhi karena cedera sehingga kemudian Arema mulai kebobolan.
“Saya mengerti kekecewaan Aremania. Setelah unggul itu kami tak bisa lepas dari tekanan. Harusnya pemain lebih enjoy dan rileks karena kami main di kandang. Karena itu nanti akan kami tingkatkan lagi tim ini, terlebih masalah komunikasi,” tandasnya. (Der/Ery)