Dispenda Kota Batu Diminta Inovatif

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso (Fathul/MalangVoice)

 

MALANGVOICE – Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Malang diminta lebih inovatif dalam menjaring pajak dari masyarakat.
Indikasinya, kata Wakil Wali Kota Batu, Ir. Punjul Santoso, adalah belum maksimalnya informasi kepada masyarakat baik di jalan ataupun di hotel dan restoran.
”Kemarin saya ikut acara bersama Presiden di Tangerang, nah Tangerang ini kan kota industri tapi pengelolaan Pendapatan Asli Daerahnya bagus. Nah kita harus bisa bagus karena Batu ini Kota Wisata, bisa mencontoh Kota Malang juga,” ungkap Punjul Santoso.

Ia menceritakan bahwa hampir tiap bulan ia mendapatkan sms yang mengingatkan soal pajak. Namun setelah dilacaknya, ternyata sms tersebut dari Dispenda Kota Malang. Menurut Punjul, metode dengan sms ini adalah inovasi yang bisa diadaptasi ke Kota Batu agar PAD meningkat khususnya dari sektor pajak.

“SMS dari Dispenda itu sederhana, misalnya apakah bapak sudah membayar pajak kendaraan bermotor, apakah bapak sudah membayar pajak PBB, apakah bapak sudah membayar pajak yang terkait dengan rumah makan. Itu saya mesti mendapatkan sms begitu, entah awal, pertengahan, atau akhir bulan,” jelas Punjul.

Punjul sendiri resah karena dalam Coffee Morning tersebut disampaikan oleh dinas terkait bahwa target pendapatan pajak diperkirakan 100% tetapi untuk retribusi baru mencapai 23% saja. “Ini sangat ironis, mengapa tidak ada upaya dari Dispenda untuk seperti itu,” papar Punjul.

Selain itu, Punjul juga berharap agar ada papan informasi terkait pajak di front office hotel dan kasir pembayaran di rumah makan atau restoran.
Tulisan pajak 10% tersebut memang sudah ada, aku Panjul, namun kurang maksimal karena banyak berdiri hotel dan restoran baru yang belum tersentuh pajak sebesar 10 persen itu.