Diskusi Kolaboratif AI Lens Tutup Road Show Pameran APFI 2023

Diskusi bertajuk "AI Lens: Menerobos Batasan dalam Fotografi dan Branding,” diselenggarakan di gedung Malang Creative Center (MCC), Minggu (2/7).(istimewa)

MALANGVOICE – Road Show Pameran Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2023 yang diselenggarakan Pewarta Foto Indonesia (PFI) ditutup dengan diskusi kolaboratif bersama Ngalup.co dan Beon Intermedia.

Diskusi bertajuk “AI Lens: Menerobos Batasan dalam Fotografi dan Branding,” diselenggarakan di gedung Malang Creative Center (MCC), Minggu (2/7).

Dalam diskusi tersebut, menghadirkan Muhammad Syahrul Munir (IT Team Beon Intermedia), Andina Paramitha (Head of Corporate Communication) dan Nedi Putra (perwakilan dari PFI Malang).

Baca Juga: Serunya Fun Riding Bersama Honda CB150X

Sutiaji Terima Penghargaan dari Kapolda Jatim di Hari Bhayangkara

Mereka memberikan pemahaman, bahwa teknologi berbasis AI hanya alat pendamping yang bisa membantu meringankan pekerjaan. Manusia berperan penting untuk menjadi penentu bagaimana teknologi tersebut bisa digunakan.

“Salah satunya, dalam membuat prompt. Saat memberikan perintah kepada tools berbasis AI, harus clear dan sesuai dengan kerangka yang ada di dalam pikiran kita. Hal ini agar jawaban yang diberikan oleh AI bisa sesuai dengan apa yang diinginkan,” kata Muhammad Syahrul Munir, IT Team Beon Intermedia.

Lebih lanjut, Syahrul menguraikan, teknologi AI ini merupakan sebuah sistem yang dilatih oleh orang-orang pintar agar memiliki pengetahuan yang sama dengan mereka.

“Sehingga, ketika kita memberikan pertanyaan kepada AI, jawabannya bisa disesuaikan dengan pemikiran orang pintar itu tadi,” lanjut dia.

Andina Paramitha, Head of Corporate Communication Beon Intermedia. (Istimewa)

Senada, Andina Paramitha, Head of Corporate Communication Beon Intermedia menambahkan, teknologi tersebut hanyalah sebuah alat bantu yang mempermudah pekerjaan.

“Teknologi hanyalah tools yang mempermudah pekerjaan. Ingat, hanya tools. Misalnya, untuk kebutuhan riset jadi lebih cepat dan mudah. Teknologi sifatnya hanya mendukung saja,” kata dia.

Perempuan yang akrab disapa Andien tersebut menguraikan, masih ada sederet hal krusial yang tidak bisa digantikan.

“Teknologi yang dibuat hanya tools, hal-hal yang tidak bisa digantikan adalah wisdom, perspektif, emosional, value dan relations,” kata dia.

Salah satu penerapan AI, ada pada entitas Beon Intermedia, yakni Mebiso.com, yang merupakan platform virtual consultant yang menggunakan AI.

“Dalam platform ini, kami memiliki dokumen hasil analisis (DHA) saat pengguna melakukan cek merek. Hasil dari DHA ini nantinya yang bisa meningkatkan keberhasilan saat melakukan pendaftaran merek usaha,” papar dia.

Sementara itu, Nedi Putra, perwakilan dari PFI Malang Raya menambahkan, adanya teknologi AI juga mempermudah fotografer dalam menganalisis dan memproses gambar secara otomatis. Kemudian, memudahkan untuk mengenali wajah dan objek dalam gambar.

Selain itu, menurutnya, AI dapat menganalisis ekspresi wajah dalam foto untuk menentukan sentimen atau emosi yang ditampilkan oleh orang-orang dalam gambar. Sertam dapat digunakan untuk melakukan pencarian gambar berdasarkan konten visual.

Bahkan, di beberapa bagian tertentu, AI dapat digunakan untuk mengedit gambar secara otomatis berdasarkan preferensi atau gaya tertentu. Sekaligus, dapat membantu mengenali teks dalam gambar, seperti tanda atau spanduk, dan mengubahnya menjadi teks yang dapat dibaca.

Kemudian, AI dapat membantu fotografer jurnalis dalam mengatur metadata gambar, seperti informasi lokasi, tanggal, atau keterangan gambar.

“Fotografer dapat memperoleh hasil yang lebih baik, meningkatkan efisiensi kerja, dan menyampaikan cerita dengan lebih efektif melalui gambar,” pungkas dia.

Sebelumnya, Road Show Pameran Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2023 yang diselenggarakan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Malang resmi dibuka, Senin (26/7) di Malang Creative Center (MCC) Kota Malang.

Ketua PFI Malang, Darmono menyampaikan terima kasih untuk support semua pihak atas terselenggaranya kegiatan ini.

“PFI Malang ini nom-noman (anak muda) terbentuknya 2015, masih muda dibanding organisasi profesi lain. Selain kegiatan pameran selama ini sudah banyak kegiatan yang kami lakukan, mulai dari workshop foto, pelatihan jurnalistik, penggalangan bantuan dan lain-lain,” ujarnya.

Karya-karya foto jurnalis dari berbagai penjuru Indonesia akan dipamerkan di Malang Creative Center (MCC) pada 26 Juni – 2 Juli 2023.

Ketua panitia kegiatan, Ipunk Purwanto mengungkapkan gelaran Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) merupakan ajang penghargaan tertinggi untuk insan wartawan foto di Indonesia. APFI 2023 diikuti sebanyak 300 pewarta foto dengan total karya sebanyak 2.512 foto.

“Lokasi pameran tepatnya di MCC lantai 2. Sebanyak 35 foto pemenang dan nominasi APFI 2023 akan ditampilkan. Pameran ini terbuka untuk umum dan juga gratis,” ungkap Ipunk.
Ipunk menyebut, sebelumnya pameran tersebut telah digelar di Kota Surabaya dan dilanjutkan road show ke Kota Malang.

“Malang menjadi kota pertama road show pameran APFI karena pemenang Foto of The Year tahun ini berhubungan erat dengan Malang. Banyaknya anggota PFI Malang yang meraih penghargaan tahun ini juga menjadi alasan kuat mengapa PFI Malang menggelar acara ini,” tambahnya.

Menurut Ipunk, Road Show Pameran APFI 2023 ini bertujuan untuk mengingatkan akan peristiwa yang terjadi di tahun 2022 lewat karya para wartawan foto. Juga memberikan edukasi bagi masyarakat pentingnya memahami, mengabadikan, dan mengarsipkan sebuah peristiwa.

Selain itu, nantinya selama pameran PFI Malang juga akan menyelenggarakan sejumlah kegiatan. Mulai dari workshop fotografi, Diskusi Bersama Pemenang Foto of the Year APFI 2023, dan lain sebagainya.(der)