Diskominfo Pemkab Malang Luncurkan Aplikasi Siskeudes

Suasana Launching Aplikasi Siskeudes. (Toski D).

MALANGVOICE – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang luncurkan aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) untuk meminimalisir adanya penyalahgunaan keuangan, di Pendopo Agung, Kabupaten Malang, Jalan Agus Salim no.7, Kota Malang, Rabu (30/12).

Dalam kegiatan launching aplikasi Siskeudes tersebut dihadiri Satgas 6 KPK Provinsi Jawa Timur, Arif Nurcahyo.

Di kesempatan itu, Arif Nurcahyo memberikan apresiasi positif atas inovasi pengelolaan keuangan Desa yang berdasar pada Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 (UU Desa) serta peraturan pelaksanaannya telah mengamanatkan pemerintah Desa untuk lebih mandiri dalam mengelola pemerintahan dan berbagai sumber daya alam yang dimiliki, termasuk untuk merencanakan pembangunan desa serta mengelola keuangan dan kekayaan yang dimiliki desa.

“Program aplikasi yang dirancang BPKP dan Kemendagri berupa aplikasi sistem keuangan desa atau siskeudes harus diterapkan oleh semua desa di seluruh indonesia sebelum akhir tahun 2017. Ini sesuai dengan harapan bapak Presiden, dimana perangkat dan kepala desa dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam Anggaran Pengelolaan dan Belanja Desa (APB Desa),” ucap Arif.

Menurut Arif, dengan adanya aplikasi yang didesign secara sederhana dan dapat menghasilkan laporan yang dibutuhkan dalam pengelolaan keuangan desa, diharapkan dapat meningkatkan transparasi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa.

“Jika aplikasi Siskeudes ini diterapkan, maka diharapkan dapat memudahkan dalam pelaporan keuangan desa, karena jika penggunaan sistem informasi yang kurang efektif akan berdampak negatif pada kinerja dan mutu pelayanan organisasi sektor publik masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Malang H.M Sanusi menyampaikan ucapan terima kasih pada OPD yang twrus berupaya berinovasi demi kemajuan Kabupaten Malang.

“Kabupaten Malang ini memiliki 378 desa, dengan adanya aplikasi ini diharapkan tidak ada lagi proyek fiktif dan perencanaan fiktif. Saya berharap semua sistem keuangan Desa dapat ditingkatkan lebih baik lagi dan yang salah agar dievaluasi untuk diperbaiki,” tukasnya.(der)