Disidak Komisi B, Warga Wadul Soal Krisis Air PDAM

Komisi B DPRD Kota Malang meninjau daerah terdampak krisis air PDAM di Perum BTU, Selasa (21/1). (Aziz Ramadani MVoice)
Komisi B DPRD Kota Malang meninjau daerah terdampak krisis air PDAM di Perum BTU, Selasa (21/1). (Aziz Ramadani MVoice)

MALANGVOICE – Kendala teknis jebolnya pipa jaringan PDAM tak kunjung tuntas. Merespon itu, Komisi B DPRD Kota Malang turun langsung memantau beberapa kawasan terdampak, salahnya di Perumahan Bulan Terang Utama (BTU) di Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedung Kandang, Selasa (21/1).

Kedatangan rombongan anggota dewan tersebut langsung disambut keluhan beberapa warga. Salah satunya Leny Annisa warga Perum BTU Blok UJ 33. Ia mengeluhkan tentang ketersediaan air pada fasilitas tangki terminal air.

“Sebetulnya saya senang, sudah ada tangki portable ini. Tapi ini tidak maksimal, jadi ya habis diisi air full paling 3-4 jam itu sudah habis,” keluhnya.

Ia melanjutkan, tangki air sudah disediakan sejak tiga hari yang lalu. Biasanya, dari petugas PDAM atau Perumda Tugu Tirta Kota Malang mengisinya dua kali dalam sehari. Ia berharap layanan tersebut konsisten dan selalu terisi.

“Ya harapannya itu jangan sampai kosong, karena ini saja sebetulnya kami masih kurang. Mandi saja sekali sehari,” sambung dia.

Merespon itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Trio Agus Purnomo mengatakan, pentingnya ada solusi yang dilakukan oleh Perumda Tugu Tirta Kota Malang agar suplai air terus terisi selama 24 jam. Maka perlu intensitas pasokan ditambah, agar mampu menyuplai kebutuhan warga terdampak.

“Komitmen Perumda Tugu Tirta Kota Malang terkait tangki air portable atau terminal air memang sudah dilakukan, tapi memang suplai air masih dirasa kurang. Sehingga perlu peningkatan,” ujarnya.

Trio menambahkan, Perumda Tugu Tirta Kota Malang telah mengupayakan rekayasa pembangunan pipa jaringan dari tandon air di wilayah Buring Bawah.

“Karena ini (BTU) yang paling banyak sambungannya dan paling tinggi lokasinya. Harapannya ini bisa ikut menyelesaikan masalah,” pungkasnya. (Der/ulm)