Dishub Kewalahan Atasi Antrean Truk Pengangkut Tebu

Suasana antrean truk pengangkut tebu. (Toski D)

MALANGVOICE – Kemacetan arus lalulintas arah Malang-Gondanglegi atau sebaliknya disebabkan adanya antrean truk pengangkut tebu yang menunggu giliaran masuk pabrik gula (PG) Krebet.

Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang Hafi Lutfi, mengaku kewalahan mengantisipasi kemacetan lalulintas karena adanya antrean truk tersebut.

“Kami kerap kali memberi pemberitahuan dengan bersurat ke pihak PG agar memperhatikan antrean truk pengangkut tebu itu, tapi tidak ada tanggapan sama sekali,” ungkapnya, saat ditemui di Pendopo Agung, Kabupaten Malang, jalan Agus Salim no.7, Kota Malang, Jumat (10/7) malam.

Menurut Hafi, selain menimbulkan kemacetan, truk pengangkut tebu tersebut juga mengakibatkan kerusakan jalan raya, lantaran tonase truk pengangkut tebu semuanya melebihi batas daya angkut yang telah ditetapkan.

“Kalau kita berbicara tonase, semua truk tebu itu melebihi, ironisnya truk-truk itu banyak yang tidak melakukan uji kelayakan kendaraan (KIR), dan para pemilik truk mengaku hanya menggunakan 2 kali dalam satu tahun,” jelasnya.

Sebagai informasi, di pemberitaan sebelumnya, antrean truk pengangkut tebu tersebut berjejer hingga di depan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Pagelaran yang berjarak sekitar 12 Kilometer (KM).

Bahkan, pihak Sat-Lantas Polres Malang telah melakukan koordinasi dengan pihak Pabrik Gula Krebet, untuk menjadwal truk-truk yang akan digiling, agar tidak menimbulkan kemacetan.(der)